EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat di tengah kenaikan bursa regional Asia, dan bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street. Selain itu, merespons  rilis laporan keuangan positif kala suku bunga menanjak. 


”Kami perkirakan Indeks akan bergerak pada rentang support 7.030, dan resisten 7.125,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (25/10).


Secara teknikal, Indeks berhasil breakout level psikologis 7.000, dan masih mengalami kenaikan setelah memantul dari support. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain BBYB, AGII, BBTN, AGRO, ASSA, TLKM, dan PNIN.


Menyudahi perdagangan kemarin, Indeks menguat 0,50 persen menjadi 7.053. Sektor mengalami lonjakan antara lain keuangan naik 1,53 persen, infrastruktur surplus 1,32 persen, dan consumer cyclicals menanjak 0,85 persen. Investor asing membukukan net buy Rp963,36 miliar. Saham paling banyak diburu investor asing BBCA, TLKM, dan BMRI.


Sementara itu, tiga indeks utama Wall Street menguat. Penguatan itu, kala data composite, services, dan manufacturing PMI rilisan S&P Global kompak melemah di bawah 50. Itu menunjukkan perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS0 hasil kenaikan suku bunga untuk menekan inflasi. Selain itu, The Fed memberi isyarat akan mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga akhir tahun ini menyusul kekhawatiran pelemahan ekonomi lebih dalam.


Pagi ini, bursa Asia telah menyusuri zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 0,83 persen, dan Kospi melesat 0,72 persen. China merilis data GDP kuartal III-2022 mengalami pertumbuhan 3,9 persen secara tahunan diikuti pertumbuhan industrial production, dan neraca dagang mengalami surplus. Semenatra itu, pagi ini Korea Selatan merilis consumer confidence mengalami penurunan ke 88,8. (*)