Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif

Pergerakan IHSG di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street menyudahi perdagangan kemarin menguat. Itu seiring aksi rotasi investor ke saham siklikal dari saham sektor teknologi. Saham sektor siklikal diperkirakan mendapat keuntungan terbesar dari lonjakan pertumbuhan ekonomi. Dan, itu diharap terjadi pada masa pemerintahan Donald Trump.
Emiten sektor perbankan, industrial, dan ritel seperti Goldman Sachs melesat 2,44 persen, Cartepillar 2,12 persen, dan Home Depot 2,61 persen. Sementara itu saham-saham perusahaan kecil juga diharap mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi lebih tinggi juga kompak menguat seperti tercermin pada indeks Russell 2000 melonjak 1,65 persen.
Lonjakan harga beberapa komoditas, dan indeks bursa Wall Street akan menjadi sentimen positif pasar. Aksi jual investor asing, dan pelemahan rupiah berpeluang menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
Oleh karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 22 November 2024, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah. IHSG akan mengorbit dengan kisaran support 7.100-7.060, dan resistance level 7.180-7.225.
Berdasar data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, J Resources (PSAB), Telkom (TLKM), Indosat Ooredoo (ISAT), Aneka Tambang (ANTM), Bumi Minerals (BRMS), dan Goto Group (GOTO). (*)
Related News

Sempat Hijau! IHSG Ditutup Turun Tipis ke Level 6.878

Distribusikan Aneka Macam, Kopdes Merah Putih Bakal Serap Banyak Naker

Pemerintah Pertimbangkan Kebijakan LPG 3Kg Satu Harga

Heboh! Transaksi Rp1,8 M di Ajaib Sekuritas, Begini Penjelasan BEI

IHSG Naik 0,30 Persen di Sesi I, ANTM, ADMR, MDKA Top Gainers LQ45

Wall Street Menyala, IHSG Kembali Drop