Wall Street Perkasa, IHSG Jeblok

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks-indeks saham Wall Street kemarin kembali ditutup menguat. Itu terjadi seiring investor mengesampingkan kekhawatiran potensi shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS). Ketiga indeks utama Wall Street justru mencatat kinerja bulanan solid, merupakan hal tidak biasa terjadi di setiap September.
Pemerintah federal AS diperkirakan kehabisan pendanaan pada tengah malam. Meski demikian, pelaku pasar tampak tenang. ”Tidak ada yang tak terelakkan, tetapi kemungkinan shutdown tetap besar,” tegas Donald Trump, Presiden AS.
Secara historis, shutdown pemerintah AS jarang berlangsung lebih dari dua pekan, dan dampaknya terhadap pasar saham relatif kecil. Namun, kekhawatiran tetap muncul jika kali ini berlangsung lebih lama atau disertai rencana pemerintahan Trump untuk melakukan pemutusan kerja massal pegawai federal.
Investor juga mencermati risiko lain seperti pelemahan pasar tenaga kerja, potensi stagflasi, dan valuasi saham tinggi. Departemen Tenaga Kerja AS menegaskan, bila shutdown pemerintah terjadi, laporan ketenagakerjaan nonfarm payrolls September 2025 Jumat mendatang tidak akan dirilis.
Laporan itu, seharusnya menjadi data penting bagi arah kebijakan The Fed pada pertemuan Oktober 2025. Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen pada September 2025 juga dilaporkan lebih rendah dari perkiraan, memperlihatkan tanda-tanda tekanan ekonomi.
Aksi net sell jumbo asing, dan pelemahan mayoritas harga komoditas utama diperkirakan dapat menjadi katalis negatif untuk perdagangan hari ini. Sementara itu, penguatan mayoritas indeks bursa wall street berpotensi menjadi katalis positif.
Selanjutnya, investor akan mencermati rilis data domestik, yaitu indeks manufacturing PMI September 2025, neraca perdagangan, dan inflasi September 2025. Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 1 Oktober 2025, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah pada kisaran support 8.000-7.940, dan resistance 8.125-8.175.
Menilik data tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan para pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Japfa Comfeed (?JPFA), Astra International (?ASII), Unilever Indonesia ?(UNVR), Petrindo Jaya Kreasi (?CUAN), Alam Sutera Realty (?ASRI), dan Astra Agro Lestari (?AALI). (*)
Related News

Koreksi! IHSG Menuju Level 8.000

IHSG Konsolidatif, Bungkus Saham ENRG, HRTA, dan AMRT

SD Darmono Terima Penghormatan Khusus di GPA 2025

Kejar Pertumbuhan 8 Persen, Butuh Infrastuktur Rp10.303 Triliun

IHSG Ditutup Anjlok 0,77 Persen, 9 Sektor Pemicunya

Dede Yusuf Soroti Ketimpangan di Free Trade Zone Kepri