EmitenNews.com - Isu praktik mafia karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), sampai juga ke telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena itu, Presiden meminta Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas praktik culas tersebut. Kapolri berjanji menuntaskan praktik memalukan di tengah pemberantasan virus Corona (Covid-19) di Indonesia itu.


"Saya minta Kapolri mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Saya sudah mendengar hal itu dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," ujar Presiden Jokowi seperti dilansir dari laman resmi setkab.go.id, Selasa (1/2/2022).


Presiden Jokowi meminta agar disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk internasional dan pelaksanaan proses karantina PPLN dilakukan secara benar. Kalau ada yang bermain-main dengan itu, Presiden akan menindak tegas, seperti diperintahkan kepada Kapolri itu.


Informasi dugaan adanya mafia karantina terhadap WNA itu, terungkap dari unggahan Instagram pribadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Sandiaga mengungkapkan, ada warga asing asal Ukraina yang mengeluh soal karantina di salah satu hotel di Jakarta. Wisatawan yang membawa serta anak perempuannya itu rencananya berwisata ke Bali, tetapi pada hari terakhir karantina di Jakarta timbul masalah.


"Di hari terakhir karantina, di salah satu hotel di Jakarta, mereka mendapat kabar bahwa tes PCR yang mereka ambil sebelum meninggalkan hotel menunjukkan hasil 'positif'," tulis Sandiaga dalam akun Instagram-nya, Sabtu (29/1/2022).


Merasa ada yang janggal dengan hasil tersebut, wisatawan asal Ukraina itu pun memohon pertolongan agar dilakukan tes PCR kembali sebagai second opinion. Petugas hotel diduga tak mengizinkan wisatawan itu untuk melakukan tes PCR dari pihak lain selain yang telah disediakan.


Menurut Sandiaga, wisatawan itu justru diberikan tawaran perpanjangan karantina dengan biaya besar ketika hendak meminta tes PCR ulang. Mengalami hal tersebut, wisatawan ini merasa ditipu. "Mereka memohon pertolongan agar bisa melakukan tes PCR ulang karena mereka percaya bahwa hasilnya salah. Selain itu, tentunya akan memakan biaya lebih besar lagi."


Kepada pers, Minggu (30/1/2022) pagi, Sandiaga menegaskan tak segan menindak pihak-pihak yang berlaku curang dan mencoba memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk mendapat keuntungan. Jika terbukti melakukan praktik mafia karantina, ia berjanji akan bertindak tegas.


Menanggapi perintah tegas Presiden Jokowi itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo, Selasa (1/2/2022), menegaskan, Polri bersama seluruh stakeholder akan melakukan pemantauan kepada masyarakat dan juga warga negara asing yang tidak patuh atas peraturan protokol kesehatan guna memutus Covid-19.


"Intinya Polri akan turun bersama stakeholder terkait dan akan tindak tegas kepada siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran kekarantinaan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo. ***