EmitenNews.com—PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) terus fokus dalam memperbaiki kinerja keuangan di kuartal IV, dengan rencana penambahan PMN (Penyertaan Modal Negara) dan pelaksanaan right issue 2022. Demikian pernyataan Direktur Utama Perseroan Destiawan Soewardjono dalam Public Expose 2022 yang digelar secara daring pada Senin 14 November 2022.


Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Wiwi Suprihatno menjelaskan bahwa perseroan fokus dalam perbaikan kinerja keuangan yaitu memperoleh PMN dan right issue yang akan dilaksanakan pada kuartal IV tahun 2022. Dalam aksi korporasi ini Perseroan menargetkan perolehan dari Pemerintah dan publik sebesar Rp3,98 triliun. 


“Realisasi penggunaan tambahan modal ini akan dialokasikan pada proyek infrastruktur jalan tol yaitu ruas tol Kayu Agung-Palembang-betung (KAPB) dan Ciawi-Sukabumi (Bocimi), serta proyek-proyek strategis nasional lainnya,” ujar Wiwi.


Direktur of Bussiness Development PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), Septiawan Andri Purwanto mengatakan, setidaknya ada 5 ruas tol yang akan dilakukan strategic Partnership atau divestasi ruas tol sepanjang tahun 2023 hingga 2025 .


"Tahun 2023-2025, kami masih merencanakan untuk melanjutkan proses divestasi jalan tol terhadap 5 ruas jalan tol yang masih kamu miliki," kata Septiawan Andri dalam konferensi pers Public Expose WSKT, Senin (14/11/2022).


Lebih lanjut Septiawan menjelaskan, 5 ruas tol yang akan dilakukan strategic partnership diantaranya adalah Pemalang - Batang ( PBTR ), Depok - Antasari (CW), Pasuruan - Probolinggo ( TPJT ), dan Ruas Bekasi - Cawang - Kampung Melayu ( KKDM ).


"Yang masih dalam proses kajian kami, yaitu Krian - Legundi - Bunder - Manyar, atau ruas tol di Cisumdawu," sambungnya.


Sedangkan untuk ruas tol Pejagan - Pemalang yang saat ini sudah beroperasi penuh dengan nilai investasi Rp7,55 tirliun akan dilakukan divestasi atau melepas kepemilikan sahamnya hingga tahun 2025.


Sedangkan 4 ruas tol lainnya hingga tahun 2025 akan dilakukan strategic partnership untuk menyelesaikan pembangunan ruas tol tersebut melalui dukungan dari pemerintah.


"Kita akan melihat seberapa jauh LHR (rata-rata lalu lintas harian kendaraan per hari), ruas-ruas tersebut, apakah sesuai dengan perencanaan diawal," kata Septiawan.


"Seusai dengah DNA kita, melakukan partnership ruas jalan tol adalah untuk mendapatkan pekerjaan konstruksinya, jadi kami berharap ini akan membantu kinerja perseroan di masa depan," paparnya.


Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSKT, Wiwi Suprihatno memproyeksikan, strategic partnership yang dilakukan pada 5 ruas tol hingga tahun 2025 akan terjadi konsolidasi utang perseroan.


"Kami proyeksikan akan terjadi konsolidasi utang di Waskita, bisa sampai Rp23 triliun, sehingga ini amat sangat berdampak pada penurunan level atau leverage Waskita secara keuangan," pungkasnya.