EmitenNews.com - Wicaksana Overseas International (WICO) menggelar right issue Rp140 miliar. Itu dengan menerbitkan 1,4 miliar lembar pada harga pelaksanaan Rp100 per eksemplar. Pengeluaran saham anyar tersebut dibalut dengan harga nominal sejumlah Rp100 per helai. 


Pengeluaran saham baru tersebut ditetapkan dengan rasio 450.721 lembar berbanding 453.538 eksemplar. Artinya, setiap pemilik 450.721 saham lawas akan memperoleh 453.538 saham baru hasil right issue. Dana hasil right issue, sekitar Rp75 miliar untuk melunasi utang usaha kepada supplier. Sisanya Rp65 miliar untuk modal kerja seperti biaya operasional.


Sementara itu, DKSH Holding AG (DKSH) akan mengeksekusi 951.863.046 lembar atau 67,99 persen dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sebagai pemegang saham utama, DKSH Holding AG harus menyiapkan dana Rp95,186 miliar. Dengan eksekusi itu, DKSH Holding akan menguasai 74,51 persen saham Wicaksana dari saat ini 67,99 persen. 


Sayangnya, langkah DKSH Holding itu tidak diikuti Djajadi Djaja, pemegang 25,17 persen saham Wicaksana mendapat 352.334.070 HMETD. Itu berdasar surat pernyataan pada 5 April 2023. Pemodal ingin menyerap right issue Wicaksana, wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 28 Juni 2023 pukul 16.00 WIB.


Jadwal right issue Wicaksana Overseas menjadi sebagai berikut. Cum right pasar reguler dan pasar negosiasi pada 10 Juli 2023. Ex right pasar reguler dan pasar negosiasi pada 11 Juli 2023. Cum right pasar tunai pada 12 Juli 2023. Ex right pasar tunai pada 13 Juli 2023. Distribusi right pada 13 Juli 2023. 


Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 Juli 2023. Periode perdagangan, dan pelaksanaan pada 14-21 Juli 2023. Akhir pembayaran pesanan efek tambahan pada 25 Juli 2023. Periode penyerahan efek pada 18-25 Juli 2023. Penjatahan pada 26 Juli 2023. Dan, pengembalian uang besann pada 28 Juli 2023. (*)