EmitenNews.com - Struktur pemegang saham PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) per September 2025 mengimplikasikan ketahanan modal dan daya saing perusahaan di industri konstruksi nasional .

Porsi mayoritas sebesar 60%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menjadi supporter utama stabilitas finansial WIKA Beton, yang tengah aktif menggarap proyek-proyek strategis nasional di sektor infrastruktur dan konstruksi sipil.

Kepemilikan institusional turut memperkuat fondasi keuangan perseroan. Koperasi Karya Mitra Satya berada di posisi kedua dengan porsi 4,41%, diikuti lembaga pengelola dana seperti BPJS Ketenagakerjaan Program JHT, Taspen, dan Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia. Kemudian, investor global dari Wika Beton sendiri, SAS Rue La Boétie asal Prancis tercatat memiliki 0,48% saham.

Okupansi pemerintah dalam percepatan realisasi stimulus infrastruktur senilai Rp216 triliun, WTON juga berhasil memanfaatkan momentum tersebut. WTON meraih kontrak baru yang takarannya mencapai sebesar Rp2,79 triliun hingga September 2025, meningkat 10,28% dari Rp2,53 triliun pada Agustus 2025 lalu. 

Pertumbuhan juga didorong oleh meningkatnya kontribusi sektor swasta, yang mana sejalan dengan progres WTON dalam adaptasi pergeseran permintaan proyek di luar pemerintah.

WIKA Beton mempertahankan tingkat utilitas pabrik di 34% dari kapasitas total 10 juta ton per tahun. Perseroan juga terus mengembangkan produk inovatif seperti beton khusus untuk instalasi kelistrikan dan proyek hunian.

Manajemen WTON menilai dukungan investor institusi domestik dan asing semakin memperkuat fondasi ekspansi dan efisiensi operasional. Implementasi prinsip K3, optimalisasi rantai pasok, serta transformasi teknologi produksi mendukung kinerja perseroan di tengah dinamika pasar yang penuh ketidakpastian khas industri konstruksi.    

Pada akhirnya, posisi kuat di pasar beton pracetak dan dukungan modal institusi menjadi keunggulan WIKA Beton dalam menjawab tantangan proyek-proyek strategis nasional ke depan. Struktur kepemilikan ini diharapkan Manajemen dapat menjadi katalis pertumbuhan berkelanjutan dengan orientasi mutu, efisiensi, dan inovasi produk berbasis kebutuhan klien industri konstruksi.