EmitenNews.com - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mencatat kinerja solid di kuartal II-2025, dua bulan setelah proses merger rampung. Emiten telekomunikasi ini membukukan pendapatan Rp10,5 triliun atau tumbuh 22% secara tahunan (YoY), dengan normalized EBITDA Rp4,97 triliun dan normalized EBITDA margin 47%. Laba bersih normalisasi tercatat Rp313 miliar.

Kontribusi pendapatan dari layanan data dan digital mencapai lebih dari 91%. Secara kumulatif, sepanjang semester I-2025, pendapatan XLSMART mencapai Rp19,1 triliun.

Presiden Direktur & CEO XLSMART Rajeev Sethi menyebut kuartal II-2025 menjadi tonggak penting bagi perseroan pasca merger. “Kami menghadapi kompetisi ketat di industri, sekaligus menjaga integrasi internal agar layanan kepada pelanggan tetap optimal,” ujarnya.

Hingga akhir Juni 2025, pelanggan XLSMART meningkat menjadi 82,6 juta dengan ARPU campuran (blended) Rp36 ribu. Aplikasi digital MyXL, AXISNet, dan mySmartfren mencatat 41,4 juta pengguna aktif, naik 29% YoY, dengan kontribusi pendapatan dari kanal digital tumbuh 18% dalam dua tahun terakhir.

Dari sisi jaringan, jumlah BTS naik 28% menjadi lebih dari 209 ribu, sementara trafik layanan melonjak 43% YoY menjadi 3.817 Petabytes. XLSMART menggelontorkan belanja modal Rp2,3 triliun dari total alokasi Rp20–25 triliun untuk tahun ini, termasuk untuk mendukung integrasi jaringan.

Dari sisi keuangan, utang kotor perusahaan tercatat Rp23,19 triliun dengan net debt to EBITDA ratio 3,53x, sedangkan free cash flow (FCF) tumbuh 35% menjadi Rp6,48 triliun.

Rajeev menambahkan, strategi multi-brand, ekspansi jaringan, dan pemanfaatan data analytics menjadi kunci memperkuat posisi XLSMART sebagai motor transformasi digital Indonesia.