Yakin Kebijakan The Fed Bantu Lawan Inflasi, Indeks Saham Asia Ditutup Naik
EmitenNews.com - Mayoritas indeks saham di Asia sore ini Rabu (15/12) ditutup menguat. Sementara indeks harga saham gabungan (IHSG) justru ditutup turun -31,46 poin atau -0,47% ke level 6.594.
Kenaikan indeks saham Asia didorong oleh spekulasi bahwa pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS (Federal Reserve) akan membantu melawan laju inflasi yang tinggi tanpa menganggu pertumbuhan ekonomi.
"Namun kenaikan indeks saham Asia dibayangi oleh peningkatan ketegangan antara AS dan Tiongkok setelah House of Representatives (DPR AS) meloloskan resolusi untuk melarang impor dari Provinsi Xinjiang karena alasan praktik kerja paksa dan berbagai pelanggaran HAM," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Sebelumnya Federal Reserve (the Fed) mengumumkan akan melipatgandakan nilai pembelian obligasi menjadi USD30 miliar per bulan sehingga akan mengakhiri program tersebut pada bulan Maret 2022. Lebih lanjut, the Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan sebesar 0.75% di 2022, tiga kali kenaikan suku bunga di 2023 di tambah dua kenaikan lagi di 2024.
Reaksi pasar terhadap keputusan the Fed memberi indikasi rasa lega bahwa akhirnya the Fed menyikapi lonjakan inflasi.
"Investor juga merasa lega karena mendapat kejelasan atau klarifikasi dan percaya bahwa reli pasca menyentuh titik terendah selama pandemik (Maret 2020) pada sejumlah aset tidak akan seketika terhenti seiring berakhirnya kebijakan moneter yang longgar," lanjut Dustin.
Namun investor mengkhawatirkan kabar bahwa Pemerintah AS sedang mempertimbangkan sanksi yang akan mencegah perusahaan menyediakan peralatan bagi SMIC, produsen chip komputer terbesar di Tiongkok. Sebelum itu otoritas pasar modal AS (SEC) telah mengeluarkan peraturan yang memaksa perusahaan Tiongkok yang melantai di bursa AS untuk delisting.
Untuk malam ini investor menantikan hasil rapat kebijakan bank sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Inggris (BOE)
Statistik
IHSG: 6,594.80 | -31.46 poin |(-0.47%)
Volume (Shares) : 23.3 Billion
Total Value (IDR) : 12.8 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,298.9 Trillion
Foreign Net SELL (RG): IDR 532.6 Billion
Saham naik : 172
Saham turun : 372
Sektor Penekan Terbesar:
Perindustrian : -11.87 poin
Barang Baku : -10.83 poin
Konsumen Non-Primer : -10.42 poin
Top Gainers:
ARTO : 16,175| +550| +3.52%
SILO : 8,800| +550| +6.67%
EDGE : 22,875| +375| +1.67%
MCOL : 3,720| +330| +9.73%
BBHI : 7,225| +275| +3.96%
Top Losers:
TECH : 8,375| -625| -6.94%
FISH : 7,975| -575| -6.73%
STTP : 7,275| -525| -6.73%
ABDA : 6,275| -450| -6.69%
GGRM : 31,125| -450| -1.43%.(fj)
Advertorial
Related News
Portofolio Achmad Zaky Foundation Siap Luncurkan Platform Belajar Ini
CIMB Niaga Syariah Hadirkan Haya Festival, Spirit Syariah Untuk Semua
Terseret Seluruh Sektor, IHSG Ditutup Turun 0,74 Persen
Satu Dekade Kitabisa, Kembalikan Asuransi ke Semangat Saling Jaga
Upbit Indonesia Dukung VerifyVASP Amankan USD200M Transfer Aset Digit
Bank Mandiri Catat Nilai Transaksi Kopra by Mandiri Rp14T per Agustus