Yayasan Astra Gandeng Kemenperin Dorong Petani Serai Wangi di Lebak

Petani Serai Wangi binaan Yayasan Astra mempresentasikan produk turunan kepada Dirjen IKMA Kemenperin RI, Reni Yanita, bersama jajaran Kemenperin, Pemda, dan Pengurus Yayasan Astra saat kunjungan ke IKM Serai Wangi di Lebak, Banten (9/9/2025).
EmitenNews.com - Yayasan Dharma Bhakti Astra (Yayasan Astra) menerima kunjungan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI), Ir. Reni Yanita, M.Si, ke sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Serai Wangi di Desa Sajira Barat, Kabupaten Lebak, Banten.
Kunjungan ini bertujuan memperkuat rantai pasok antara sektor pertanian dan industri pengolahan, khususnya bidang kosmetik yang membutuhkan minyak esensial sebagai bahan baku utama. Selain Dirjen IKMA, turut hadir Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan Kemenperin, Budi Setiawan, serta perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banten, Kabupaten Lebak, dan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak.
Sekretaris Pengurus Yayasan Astra, Ema Poedjiwati, menjelaskan bahwa Yayasan Astra yang berdiri sejak 1980 konsisten membina IKM, termasuk sektor pertanian. “Kunjungan ini diharapkan dapat memperkenalkan hasil produksi serai wangi kepada lebih banyak perusahaan industri dan membuka peluang kolaborasi baru yang bermanfaat bagi kemandirian petani dan IKM binaan,” ujarnya.
Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan apresiasinya atas pendampingan Yayasan Astra yang tidak hanya mencakup aspek budidaya, tetapi juga hilirisasi, penyulingan, hingga manajemen usaha. “Model pembinaan seperti ini patut dijadikan contoh,” tegasnya.
Sejak 2020, Yayasan Astra telah membina 23 IKM jahe merah dan 36 IKM peternakan di Lebak. Pada 2022, Yayasan mulai membina 16 IKM serai wangi untuk meningkatkan kualitas produksi petani. Dampaknya signifikan: luas lahan bertambah dari 5 menjadi 6 hektare, produksi daun naik dari 16,8 ton menjadi 28,2 ton, dan minyak esensial meningkat dari 180 liter menjadi 310 liter.
Pendampingan ini juga menciptakan lapangan kerja, dari 10 pekerja pada 2023 menjadi 30 orang pada 2025, serta meningkatkan kesejahteraan 85 anggota keluarga petani binaan. Para petani kini juga mengembangkan produk turunan seperti minyak urut, lilin aromaterapi, reed diffuser, karbol, dan pengharum mobil dari limbah hidrosol.
Yayasan Astra menegaskan komitmennya menjadi mitra terpercaya IKM untuk mencapai kemandirian dalam produksi, pengelolaan bisnis, dan pemenuhan standar pasar terkait kualitas, biaya, dan ketepatan pengiriman (QCD).
Related News

400 Ekonom Desak 7 Darurat Ekonomi, Longgarkan Kebijakan TKDN

Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Masih Terjaga

Purbaya Paparkan 5 Program Utama Kemenkeu di Bawah Kepemimpinannya

Sinar Primera Bangun Kawasan Pergudangan Modern SPIN di Narogong

Pefindo Pertegas Peringkat Emiten Prajogo (PTRO), Begini Detailnya

Harga Emas Antam Kembali Melonjak Rp21.000 per Gram