EmitenNews.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan, transportasi hijau saat ini berkembang sangat pesat, salah satunya adalah dalam mendukung transformasi green transportation berbasis electric vehicle (EV) saat ini.


"PLN mendukung transformasi green transportation yang berbasis pada EV kita sudah bangun sistem EV digital services dari home charging, SPKLU. Kemudian kita melakukan simulasinya, mendukung operasionalisasinya, mendukung transformasi transportasi, baik EV maupun fuel cell," ujar Darmawan.


Darmawan menambahkan, beberapa bulan lalu PLN telah meresmikan produksi hidrogen yang ada di muara tawar, muara karang dan juga tanjung priok kemudian dalam selang waktu 1 bulan PLN juga memproduksi di 21 pembangkit PLN dengan total produksi 199 ton per tahun dan sudah green hydrogen.


"Kita tidak berhenti disitu. Kita ingin mencoba green hydrogen dari renewable energy production. Kita bahkan membangun produksi hidrogen di pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang. Ada tambahan 1,43 ton per tahun.


Jadi totalnya 203 ton green hydrogen per tahun dari 22 pembangkit kami yang diproduksi oleh PLN. Kebutuhan Hydrogen untuk pendinginan pembangkit hanya 75 ton. Artinya akan ada 128 ton green hydrogen per tahun yang dapat digunakan untuk sektor transportasi," tambah Darmawan.


Pemanfaatan hydrogen sebagai bahan bakar sebelumnya juga sudah mulai dirintis PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) telah melakukan Ground Breaking HRS di SPBU Daan Mogot, Jakarta. SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia, yang akan menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen.


Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari lima menit.


HRS Senayan adalah stasiun pengisian bahan bakar hydrogen yang memiliki 3 jenis layanan jasa yaitu, jasa pengisian bahan bakar untuk mobil hydrogen, jasa pengisian mobil listrik dan hydrogen centre sebagai pusat pelatihan. Saat ini HRS yang digunakan berbasis tekanan 350 bar dan selanjutnya akan ditambahkan dengan HRS berbasis 700 bar sehingga semakin dapat melayani kebutuhan kendaraan berbasis hidrogen.


Pemanfaatan hidrogen sebagai industri gas termasuk sebagai pendingin generator di pembangkit listrik. Selain itu, hidrogen juga dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif sebagai bahan bakar alat transportasi maupun pembangkit listrik. (*)