EmitenNews.com -Apakah kamu pengguna smartphone? Salah satu perusahaan yang sedang kami tinjau, adalah PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), yang bergerak dibidang distribusi dan ritel perangkat telekomunikasi seluler, seperti telepon seluler dan tablet, SIM Card (kartu identitas pelanggan), voucher isi ulang pulsa operator jaringan seluler, aksesoris, perangkat Internet of Things (IoT), dan voucher Google Play Card.

 

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1996 ini telah berkembang lebih dari sekedar importir, distributor, dan peritel perangkat telekomunikasi yang bergerak terintegrasi. Perseroan juga dikenal sebagai perusahaan terbesar dan terpercaya dalam bisnisnya di Indonesia. Saat ini ERAA memiliki valuasi yang menarik disubsektor perdagangan ritel yaitu PBV sebesar 1,26x. Angka tersebut mengindikasikan bahwa ERAA memiliki PBV yang undervalue apabila dibandingkan  dengan PBV sektor dan industri yang masing-masing sebesar 2,59x dan 1,88x.

 

Sherly T Kirana dari StockNow.id mengatakan, emiten sektor ritel ini terus melanjutkan ekspansi bisnis, salah satunya dengan mewujudkan pembukaan toko baru seiring dengan aktivitas masyarakat yang kembali normal pasca pandemi.

 

Dividen Payout Ratio 33% dari Laba Bersih 2022, ERAA dalam RUPST yang digelar pada hari Jumat, 30 Juni 2023 lalu telah merestui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp 300 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 33% dari laba bersih. Rasio pembayaran dividen itu menunjukkan besaran yang sama jika dibandingkan tahun buku 2021.

 

Setiap pemegang satu lembar saham ERAA artinya mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 19 atau turun dibandingkan periode pembagian dividen sebelumnya yang sebesar Rp 23. Pada perdagangan saat Cum Datenya,Senin (10/07), saham ERAA ditutup pada level Rp 492. Dengan demikian, dividen yield saham ERAA mencapai 3,86%.

 

Sebagai informasi, pada tahun 2022 lalu, laba tahun berjalan ERAA adalah sebesar Rp 1,08 triliun atau turun tipis (-3,57%) dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,12 triliun. Sementara sisa dari laba akan dimasukkan sebagai laba ditahan.


Perbaikan Fundamental pada Semester I 2023: Kinerja penjualan pada semester I tahun 2023 tercatat bertumbuh positif sebesar 23,49% (yoy) menjadi Rp 28,89 triliun. Capaian yang pesat tersebut didorong dari permintaan yang tinggi pada Ramadhan dan Lebaran. Hal ini dikarenakan minat pelanggan untuk membeli gadget dan produk baru memang cukup tinggi selama momentum tersebut. Selain itu festive season seperti Jakarta Fair 2023 juga menjadi booster dari penjualan ERAA.

 

Namun, dari sisi bottom line atau laba bersih nya justru melemah menjadi Rp 461 miliar, dibandingkan periode semester I tahun 2022 yang sebesar Rp 498 miliar. Hal tersebut dikarenakan beban perusahaan yang menguat, dilihat dari margin laba bersih yang turun dari 2,13% menjadi 1,59%.

 

Penjualan ponsel ERAA mungkin mengalami tantangan ke depan karena permintaan domestik yang lebih rendah akibat konsumsi rumah tangga yang lebih selektif. Selain itu, permintaan gadget diperkirakan akan melemah sampai nanti natal dan perayaan akhir tahun 2023.