EmitenNews.com -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan tahun ini nilai penggalangan dana untuk instrumen saham mencapai Rp54,3 triliun dari 77 Perusahaan Tercatat, bahkan saat ini masih ada 27 perusahaan di pipeline pencatatan.

 

Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, hari ini Bursa menerima tiga pencatatan perdana saham, yakni MSTI, RGAS dan IKPM, sehingga jumlah emiten saham tahun ini sebanyak 77 Perusahaan Tercatat atau total 901 Perusahaan Tercatat.

 

"Pencapaian Perusahaan Tercatat saham yang telah melebihi 900 perusahaan ini merupakan wujud kepercayaan manajemen dan pemilik usaha terhadap pasar modal Indonesia sebagai sumber pendanaan untuk keberlangsungan usaha," papar Iman di Gedung BEI Jakarta, Rabu (8/11).

 

Saat ini, kata Iman, terdapat 27 perusahaan potensial di pipeline pencatatan BEI. Jika ditinjau dari jenis usaha, saat ini emiten saham di BEI didominasi sektor consumer cyclicals sebanyak 16,9 persen dari total 152 perusahaan. Selanjutnya, sektor consumer non-cyclicals, sektor finansial dan basic materials yang masing-masing 13,7 persen, 11,8 persen dan 11,3 persen dari total Perusahaan Tercatat.

 

Secara geografis, persebaran emiten saham di BEI masih berpusat di DKI Jakarta, yaitu 71,4 persen dari total 643 Perusahaan Tercatat. "BEI optimistis akan semakin banyak perusahaan dari berbagai sektor usaha di berbagai daerah Indonesia yang mencatatkan sahamnya dan memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan," papar Iman.

 

Terkait peningkatan kualitas calon Perusahaan Tercatat, kata Iman, BEI telah melakukan penyesuaian Peraturan Nomor I-A pada 2021 mengenai persyaratan keuangan dan kapitalisasi pasar yang diharapkan dapat lebih mengakomodasi berbagai jenis perusahaan.

 

Setelah diberlakukan penyesuaian Peraturan I-A, rata-rata kapitalisasi pasar Perusahaan Tercatat mencapai Rp10,3 triliun atau bertumbuh 254,8 persen. Sedangkan, rata-rata jumlah fund raised dan aset masing-masing mencapai Rp837,7 miliar dan Rp4,8 triliun atau melonjak 54,8 persen dan 146,1 persen.