EmitenNews.com—Tahun berganti tentu menjadi harapan baru bagi investor saham di Tanah Air. Tahun lalu 2022 menjadi tahun yang ramai, di mana berbondong-bondong emiten baru mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebanyak 59 emiten telah melantai di BEI dan kita rangkum lima emiten yang paling memiriskan investor, lantaran terjun bebas sejak awal IPO.

 

  1. PT GoTo Gojek Tokopedia, Tbk (GOTO)

Urutan pertama, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Sebagai penyedia platform digital yang mengintegrasikan on-demand services, e-commerce dan fintech services, GOTO memperoleh dana IPO terbesar di tahun 2022, yaitu sebesar Rp 13,73 triliun dengan harga Rp338 per lembar. GOTO melantai di BEI pada 11 April 2022 dengan gaung oversubscribe sebanyak 15x lipat. Namun belum juga berusia satu tahun, kinerja saham GOTO sudah terjun bebas sebesar 73,07%. Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Desember 2022, GOTO tercatat di harga Rp 91.

 

  1. PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera, Tbk (OLIV)

Posisi runner up dengan penurunan terdalam yaitu OLIV, emiten di sektor non-cyclical yang menggeluti bidang usaha perdagangan eceran furniture untuk barang perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan dapur. Dana segar yang diperoleh saat IPO senilai Rp 40 miliar atau sekitar 400 juta saham, atau sebanyak 32,1% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga IPO Rp 100. Hingga akhir perdagangan 30 Desember 2022 ditutup di angka Rp 27 per saham, yang artinya saham OLIV sudah amblas sedalam 73%.

 

  1. PT Nanotech Indonesia Global, Tbk (NANO)

Posisi ketiga ditempati NANO, perusahaan dengan total jumlah karyawan super minim, yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa lainnya dan aktivitas konsultasi. Saham NANO mendapatkan dana IPO sebesar Rp 128,5 miliar dengan harga penawaran Rp 100 dan listing 10 Maret 2022, dimana harga tertingginya sempat menyentuh di angka Rp 193 pada tanggal 18 Maret 2022. Namun pada penutupan perdagangan akhir tahun 2022, saham NANO ditutup di angka Rp 28 atau menguap 72%.

 

  1. PT Klinko Karya Imaji, Tbk (KLIN)

Posisi keempat diraih emiten dengan kode KLIN, perusahan yang memproduksi alat kebersihan. Emiten ini melepas 230 juta saham baru setara 17,59% dari modal ditempatkan dan disetor, di mana setidaknya KLIN mendapatkan dana IPO sebesar Rp 23 miliar. Harga IPO KLIN ditetapkan di angka Rp 100, dan sejak hari pertama listing pergerakan harga saham terus turun hingga ke dasar di level Rp 35, harga penutupan 30 Desember 2022, minus 65% .

 

  1. PT Agung Menjangan Mas, Tbk (AMMS)

Posisi kelima yaitu AMMS, emiten subsektor fish, meat & poultry ini menjalankan usaha dalam bidang jasa sarana produksi dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau. Meraih dana segar senilai Rp 24 miliar setara 20% dari modal disetor dan ditempatkan penuh. PT Agung Menjangan Mas, Tbk harga IPO ditetapkan di angka Rp 100, listing pertama kali pada tanggal 4 Agustus 2022. Sempat menyentuh harga tertinggi pasca listing di angka Rp 262 pada tanggal 15 September 2022, lalu terus menerus mengalami penurunan sedalam 57% dari harga awal IPO di angka Rp 43 saat penutupan perdagangan 30 Desember 2022.

 

Menyambut tahun 2023, dan bakal masih maraknya emiten-emiten baru yang akan melantai di Bursa, investor diharapkan untuk selalu membaca dan mencermati prospektus para pendatang tersebut. Ingat selalu slogan TVRI jaman dahulu kala setiap kali muncul tayangan komersialnya, Teliti Sebelum Membeli.