EmitenNews.com—PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) resmi mendapat restu dari pemegang saham untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau  rights issue .Aksi korporasi ini merupakan rangkaian dari penyertaan modal negara (PMN) yang bakal ADHI terima.


Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson pada bulan ini, Adhi Karya masih melaksanakan berbagai proses, termasuk meminta persetujuan DPR untuk Right Issue. Hingga akhir Juni, setidaknya ADHI masih harus melakukan berbagai proses termasuk penetapan lembaga penunjang, dan penentuan kisaran harga.


"Kami berharap pernyataan efektif OJK pada pekan ketiga Agustus sehingga pencatatan di BEI sudah bisa dilakukan pada pekan pertama September," jelas Entus dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (16/6/2022).


Hingga saat ini, Adhi Karya sudah berhasil mendapatkan surat Menteri BUMN dan Komite Privatisasi, serta Kemenkeu. Rekomendasi dari Menkeu dan Komite Privatisasi, melaporkan keterbukaan informasi tentang rencana HMETD, RUPS Persetujuan HMETD, dan juga rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi VI.


"Setelah RDP hari ini dengan komisi VI akan memproses lembaga penunjang dalam proses right issue, akan menetapkan kisaran harga, oleh Kemenkeu dan Lembaga Privatisasi dengan dipimpin Kemenko. Kami berharap surat efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Agustus, sehingga September bisa menerima dana untuk right issue," jelas Entus.


Untuk diketahui, restu Adhi Karya untuk Right Issue sudah disetujui setelah ADHI menggelar RUPS Tahunan, Kamis (7/4/2022). Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson berkata, kesepakatan rights issue sudah diperoleh dari RUPST tanpa kendala.


"Dana rights issue sebesar Rp 1,898 triliun nanti akan dialokasikan sebagian untuk memenuhi kekurangan setoran tiga proyek yang didanai PMN, karena yang dialokasikan itu hanya 72%-nya, jadi ada angka yang diambil dari rights issue," kata Entus.


HMETD akan dilakukan dengan menerbitkan maksimal 7,12 miliar lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.


Nantinya, selain untuk menambah pendanaan tiga proyek yang didanai PMN, dana hasil penambahan modal juga akan digunakan ADHI demi membangun fasilitas pengelolaan limbah terpadu di Medan.


Jumlah dana untuk proyek itu adalah Rp 495 miliar. Kemudian, ADHI akan menyertakan modal di Jalan Tol JORR Elevated Cikunir - Ulujami Rp 662 miliar, dan preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Rp 177 miliar.


"Sementara untuk PMN akan kami gunakan dari angka PMN Rp 1,976 triliun akan kita pergunakan untuk penyertaan modal pada jalan tol Solo - Jogja - Kulon Progo Rp 1,041 triliun kemudian Jalan Tol Jogja - Bawen sebesar Rp 390 miliar dan untuk SPAM Rp 185 miliar. Sehingga total menjadi Rp 1,976 triliun," katanya.