Adi Sarana Armada (ASSA) Giat Ekspansi Kembangkan Bisnis Mobilitas dan Logistik
(Kiri-Kanan): Jerry Fandy (Direktur Keuangan), Suyanto Tjoeng (Direktur Bisnis dan Layanan), Jany Candra (Direktur Operasional), Prodjo Sunarjanto (Presiden Direktur), Erida Djuhandi (Presiden Komisaris) dan Hertanto Mangkusasono (Komisaris). dok. ist.
EmitenNews.com - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) tengah bergiat melakukan berbagai ekspansi untuk pengembangan usaha di bisnis mobilitas dan logistik. Emiten ini bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya, dengan tiga pilar bisnis utama. Yaitu, bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, Jasa Logistik car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online-to-Offline used car dealers-Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspressAnteraja).
”Karena kami melihat prospek pertumbuhan bisnis Perseroan sendiri, khususnya Anteraja, perusahaan anak yang bergerak di bisnis logistik masih sangat besar seiring dengan meningkatnya aktivitas produksi, manufaktur maupun transaksi terkait ecommerce,” kata Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto, Kamis (21/7/2022).
Untuk itu, Perseroan telah meluncurkan layanan Payment on Delivery, kerja sama dengan Lazada, memperkenalkan cold chain delivery, serta menyediakan layanan Drop off.
Dalam hal bisnis penjualan mobil bekas, hingga akhir Juni 2022, Caroline telah membuka 16 customer touch point baru untuk memudahkan customer melakukan transaksi jual beli kendaraan. Pembukaan customer touch point baru tersebut diharapkan akan dapat menggenjot penjualan mobil bekas Perseroan.
Di lini bisnis rental kendaraan, jumlah armada Perseroan konsisten meningkat. Pada akhir Juni 2022, jumlah armada untuk kegiatan rental mencapai sekitar 28.000 kendaraan. Perseroan melihat laju inflasi yang terus merambat tinggi, diikuti potensi kenaikan suku bunga akan menyebabkan banyak perusahaan mempertimbangkan ulang CAPEX mereka. Dari sisi ini, ASSA melihat ada peluang kenaikan bisnis rental, termasuk rental dari perusahaan logistik untuk truk. (Eko Hilman). ***
Related News
IHSG Gagal Bertahan di 8.700, Sektor -Sektor Ini Jadi Biang Koreksi
Investasi Jangka Panjang, Ini Strategi DCA Aset Crypto
IHSG Nyaris Stagnan di Sesi I, Consumer Cyclical dan Energi Tertekan
Hilirisasi Nikel, Tembaga, Silika Jadi Fokus Pemerintah
2026 BI Akan Perluas Implementasi QRIS TAP di Sektor Transportasi
Serahkan Bantuan, BTN Bangun Dapur Umum di Pidie Jaya, Aceh





