EmitenNews.com - GIC Private Limited terus memperbesar porsi kepemilikan saham di Bank Jago (ARTO). Periode Februari-Maret 2022, dana abadi negara alias sovereign wealth fund (SWF) milik pemerintah Singapura itu, menyerok 2.652.900 atau 2,65 juta lembar. 


Sayangnya, transaksi itu masih bergelimang misteri. Pasalnya, aksi pembelian tersebut tidak disertai dengan perincian harga pelaksanaan. Namun, kalau dikalkulasi berdasar harga saham Bank Jago pada Jumat, 11 Maret 2022 di kisaran Rp15.600 per lembar, transaksi tersebut bernilai Rp41,38 miliar.   


Aksi pembelian GIC Private sepanjang Februari-Maret 2022, dimulai dengan memborong 999.900 lembar pada 25 Februari 2022. Lanjut, pada 18 Maret 2022 menyapu 1.123.600 lembar. Dan, pada 10 Maret 2022 menyerok 529.400 lembar.


Menyusul transaksi tersebut, kini GIC Private menguasai saham Bank Jago 1.281.954.918 alias 1,28 miliar lembar atau 9,25 persen. Bertambah 0,13 persen dari periode sebelumnya sebanyak 1,26 miliar lembar alias setara 9,12 persen.


Menyibak memori tahun lalu, tepatnya pada 17 Maret 2021, GIC Private Limited memborong saham Bank Jago sebanyak 1.249.737.000 alias setara 1,24 miliar lembar. Dengan banderol harga pembelian sejumlah Rp2.350 per saham, GIC Private Limited terpaksa merogoh kocek senilai Rp2,93 triliun.


Menyusul transaksi itu, GIC Private mengempit saham Bank Jago 1,26 miliar lembar alis 9,12 persen dari sebelumnya hanya 13,44 juta lembar. Seandainya, GIC Private merealisasikan keuntungan dengan melepas saham tersebut pada harga terkini di level Rp15.600 per lembar, tentu akan menuai untung besar. Tepatnya, GIC Private untung Rp16,56 triliun. 


Selain GIC Private Limited, per 28 Februari 2022, pemegang saham Bank Jago antara lain PT Dompet Karya Anak Bangsa alias GoTo 2,96 miliar lembar atau 21,404 persen, PT Metamorfosis 4,12 miliar lembar setara 29,806 persen, Wealth Track Technology 1,61 miliar lembar atau 11,686 persen, dan masyarakat 3,87 miliar lembar setara 27,98 persen. (*)