EmitenNews.com—Sebelumnya PT Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) menyampaikan pada laman BEI telah terjadi perubahan kepemilikan saham di PT Sumber Energi Andalan (ITMA). Perubahan itu terjadi atas 300 juta lembar. Aksi tersebut diperantarai Danatama Makmur Sekuritas. 


Dengan pelaksanaan transaksi itu, timbunan saham Astrindo berkurang menjadi 11,87 persen setara dengan 118,56 juta lembar. Susut 30,03 persen dari sebelum transaksi dengan tabulasi 418,56 juta lembar atau setara dengan porsi kepemilikan 41,90 persen. 


Namun, aksi tersebut tidak diketahui dilakukan pada harga berapa, nilai transaksi, dan tujuan aksi penjualan tersebut belum terungkap. Hanya, merujuk data harga perdagangan saham Sumber Energi Andalan di level Rp1.000 per saham, transaksi Astrindo bisa bernilai Rp300 miliar. 


Ray Anthoni Gerungan Direktur Utama BIPI mengatakan bahwa langkah perubahan kepemilikan saham itu sejalan dengan strategi bisnis Perseroan, BIPI melakukan penempatan saham atas nama calon pemberi pendanaan. Dimana transaksi ini bukan merupakan penjualan saham, sehingga Perseroan masih memiliki hak atas saham tersebut.


“Sebagaimana telah disebutkan di awal, bahwa Perseroan melakukan penempatan saham ini untuk pengembangan bisnis Perseroan,” kata Ray Anthoni kepada EmitenNews.com.


Sedangkan terkait langkah ekspansi bisnis BIPI untuk mencaplok perusahaan lain, Ray  mengatakan, kalau Arutmin sudah sepakat receivables-for-equity. Jadi tidak ada cash transaction. Untuk perusahaan lain, yaitu PTT Mining, sang Dirut tetap optimis Expectasi closing akhir tahun ini.


Corporate Secretary BIPI Kurniawati Budiman menambahkan, rencana kepemilikan saham 10% atas Arutmin yang diperoleh BIPI melalui penyelesaian utang masih dalam tahap penyelesaian. Penyelesaian akuisisi saham PTT Mining Ltd oleh BIPI masih berjalan dan sesuai dengan target waktu yang sudah disepakati di awal.


Untuk penjualan, masih dikonsolidasikan dan  proses review Manajemen.  Untuk produksi, curah hujan yang masih tinggi hingga Agustus 2022 telah menurunkan volume total coal handling sekitar 16% dari 56 juta ton di Q3 2021 menjadi 47 juta ton di Q3 2022.  Namun atas tetap penurunan ini diharapkan bisa dikejar sampai akhir tahun.


Selama 5 hari terakhir saham BIPI mengalami fluktuasi yang cenderung melemah. hal ini bisa dilihat dari grafik dimana awal pekan, Senin 31 Oktober 2022, saham BIPI masih di 135 dan sempat naik ke 136. sayangnya hingga akhir pekan Jumat 4 November 2022 terkoreksi 2 poin atau 1,48 persen ke level 133 per saham.


Selama pekan ini, saham BIPI menjadi saham dengan volume terbanyak di transaksikan di bawah BUMI. BIPI memiliki volume saham ditransaksikan sebanyak 4,6 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp613,7 miliar dan frekuensi sebanyak 29.246 kali.