EmitenNews.com - Harga sawit stabil tinggi menyebabkan permintaan pupuk makian tak terbendung. Itu mendorong PT Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) bersiaga mengantisipasi persediaan bahan baku. Itu penting untuk memenuhi permintaan pupuk.


Upaya Saraswanti menjamin pasokan bahan baku melalui lewat kerja sama dengan salah satu distributor pupuk jenis KCL/MOP, Champa International Pte. Ltd. Kerja sama dengan distributor berkantor di Singapura itu untuk pengamanan kebutuhan bahan baku sepanjang 2022. ”Lewat kerja sama ini, kami berharap dapat mengamankan ketersediaan pengadaan bahan baku sepanjang tahun 2022,” tutur Yahya Taufik, Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur, di Jakarta, Rabu (15/12).


Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Jual Beli kedua pihak dilakukan di Kantor Pusat PT Saraswanti Anugerah Makmur, AMG Tower, Surabaya, Senin (6/12). Hadir dalam penandatangan kerja sama itu, selain Yahya Taufik adalah Andreas Adhi Harsanto, Direktur Operasional Saraswanti dan RA Prityaswari S Direktur Utama Champa International Pte. Ltd. 


Menurut Yahya, pengamanan kebutuhan bahan baku KCL/MOP sebanyak 75 ribu metrik Ton (MT) bagi salah satu anak usaha Saraswanti, yakni PT Anugerah Pupuk Makmur (APM). Bahan baku akan dikirim dari Laos via Vietnam ke lokasi pabrik APM di Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng). ”Saraswanti  berharap dapat memenuhi permintaan pupuk yang berkualitas dan diterima secara tepat waktu oleh pelanggan,” ujar Yahya.


Saraswanti merupakan produsen pupuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menyandang kode saham SAMF. Saat ini, perseroan memiliki lima pabrik tersebar di tiga kota yakni Surabaya, Sampit, dan Medan. Kelima pabrik itu memiliki kapasitas total 600 ribu ton per tahun. Perseroan optimistis tahun 2021 akan meraih target penjualan sekitar Rp1,85 triliun. “Insya Allah tercapai karena hingga November 2021 penjualan sudah mencapai Rp1,65 triliun,” harap Yahya.  (*)