EmitenNews.com - Ini kabar baik bagi karyawan American Airlines. Manajemen maskapai penerbangan itu, akan menaikkan gaji awak kabin yang bekerja selama musim liburan. Tidak tanggung-tanggung, sampai mencapai 300 persen. Tetapi, kenaikan itu hanya bisa dinikmati bagi karyawan yang bekerja sepanjang periode 15 November 2021 sampai 2 Januari 2022. Kenaikan 150 persen juga, bagi yang bekerja pada 2 November-29 November dan 22 Desember hingga 2 Januari 2022.


Seperti dikutip CNN Business, Minggu (7/11/2021), COO American Airlines David Seymour, mengungkapkan, kebijakan ini dilakukan setelah American Airlines membatalkan ribuan jadwal penerbangan akibat kekurangan staf selama periode Halloween. Ke depan, ia memastikan, permintaan penumpang pada November dan Desember terpenuhi, didukung oleh seluruh staf American Airlines.


Sebelumnya, pekan lalu, maskapai ini kewalahan menangani lonjakan penumpang selama libur Halloween. Namun, pihak American Airlines mengklaim masalah ini utamanya diakibatkan oleh cuaca buruk di Dallas-Fort Worth Hub dan kekurangan pekerja.


Sementara itu, pihak maskapai memprediksi kedatangan 4.000 karyawan dan 600 awak kabin baru hingga akhir tahun ini. Sebanyak 1.800 awak kabin sudah kembali bekerja pada November dan 800 lainnya akan menyusul pada Desember ini. Kini jumlah awak kabin telah mencapai 24 ribu orang.


Menurut Seymour, 20 bulan belakangan ini menjadi waktu yang menantang bagi perusahaan. Sebab, banyak penyesuaian yang harus dilakukan. Salah satunya, memberikan hak cuti kepada 8.000 awak kabin.


Namun di lain sisi, serikat pekerja maskapai justru mengkhawatirkan masalah yang mungkin akan terjadi jelang musim liburan. Captain Pilot American Airlines sekaligus Juru Bicara Asosiasi Aliansi Pilot (APA) Dennis Tajer mengungkapkan, ingin menuntaskan penerbangan, namun tidak ingin menjual tiket yang tidak dapat diisi penumpang.


Di luar itu, kebijakan pemerintah terkait vaksin Covid-19 dinilai akan menghambat kinerja maskapai ini. Beberapa analis menilai jika American Airlines mematuhi aturan vaksin, sebagian besar pekerja tidak bisa bekerja atau bahkan keluar dari pekerjaannya. ***