EmitenNews.com—Seperti diketahui bahwa beberapa emiten yang baru sebulan mencatatkan sahamnya menjelang akhir tahun ini sudah mengalami koreksi dalam, bahkan ada yang hingga menyentuh harga di bawah gocap. Saham yang telah listing di Bursa Efek Indonesia pada periode November 2022 hingga saat ini adalah CBUT, PRAY, OMED, BELI, BSBK, MKTR, KDTN, PDPP, ZATA, KETR, NINE, MMIX, PADA dan ISAP.

 

Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa di antaranya harus mengalami koreksi hingga sahamnya sudah di bawah harga perdana. Seperti PRAY yang hingga penutupan Rabu (14/12/2022) sudah turun dari harga perdana di Rp900 ke Rp730.

 

KETR juga menjadi saham emiten baru yang mengalami aksi jual dengan koreksi dari harga perdananya di Rp300 dan pada penutupan hari ini ada di Rp228 per saham.

 

Ada saham PDPP yang stagnan di harga Rp200 dari harga perdananya, walaupun sempat menguat ke Rp270 sebagai harga tertinggi. Bahkan untuk saham emiten teknologi seperti NINE harus rela bersandar di harga Rp39 per lembar di bawah gocap daru harga perdananya Rp75 per saham.

 

Saham ISAP harus rela berlabuh di harga Rp65 per lembar saham, mengalami kejatuhan signifikan dari harga perdananya dilevel Rp96 per saham saat listing perdana pada 9 Desember 2022.

 

Sedangkan saham CBUT menjadi saham dengan penguatan paling perkasa dengan penguatan hingga 118,11 persen ke level Rp1.505 per saham pada penutupan Rabu 14 Desember 2022. Pada penawaran perdananya saham CBUT di lepas pada harga Rp690 per saham.

 

PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) perusahaan penyulingan dan fraksinasi minyak  kelapa sawit yang dihasilkan melalui proses penggilingan dan pemurnian yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 8 November 2022, menjadi salah satu emiten yang berhasil mengalami pertumbuhan harga saham hingga saat ini.

 

Rio Febrian Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas mengatakan, penguatan CBUT didukung dari keberhasilan CBUT yang berhasil mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp62.71 miliar di 3M22 dari rugi Rp48.98 miliar di 3M21. 

 

Hal ini didukung dari penjualan CBUT meningkat 114.03% yoy menjadi Rp3.30 triliun pada 3M22. Dengan rincian, penjualan kepada pihak ketiga naik signifikan sebesar 986.31% yoy menjadi Rp2.26 triliun. Sementara, pihak berelasi turun 22.07% yoy menjadi Rp1.04 triliun pada periode yang sama.