EmitenNews.com—PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,497 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, atau anjlok  63,7 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp4,134 triliun.


Akibatnya, laba per saham dasar turun ke level Rp778 per lembar, sedangkan di akhir September 2021 berada di level Rp2.149.


Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten produsen rokok itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/10/2022).


Padahal, pendapatan tumbuh 2 persen menjadi Rp93,919 triliun yang ditopang peningkatan penjualan sigaret kretek mesin ke pasar dalam negeri sebesar 1,92 persen menjadi Rp85,044 triliun.


Senada, penjualan sigaret kretek tangan ke pasar dalam negeri tumbuh 3,8 persen menjadi Rp6,562 triliun. Tapi nilai ekspor menyusut 16,8 persen menjadi Rp1,172 triliun.


Sayangnya, biaya pokok penjualan membengkak 5,5 persen menjadi Rp86,23 triliun. Hal itu dipicu kenaikan pita cukai, PPN dan pajak rokok sebesar 5,9 persen menjadi Rp74,348 triliun.


Dampaknya, laba kotor turun 26,06 persen menjadi Rp7,689 triliun.


Kinerja perseroan kian tertekan, setelah beban usaha naik 7,5 persen menjadi Rp5,736 triliun.


Akibatnya, laba usaha merosot 59,62 persen menjadi Rp2,148 triliun.