EmitenNews.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melaporkan mencatatkan total volume produksi belum audit emas dari tambang milik sendiri sebesar 1.268 Kg atau setara 40.767 t.oz pada tahun 2022, atau turun 24,88 persen dibanding tahun 2021, yang tercatat sebesar 1.688 Kg atau 54.270 oz.
Sedangkan volume penjualan emas tercatat sebesar 34.967 Kg atau 1.124.215 t.oz, tumbuh 19 persen jika dibandingkan capaian penjualan tahun 2021 yang tercatat sebesar 29.385 Kg atau 944.750 t.oz, tulis Syarif Faisal Alkadrie Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dalam keterangan resmi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/2/2023).
Volume produksi tercatat sebesar 24.334 ton nikel dalam feronikel (TNi), atau turun 5,7 persen dibanding tahun 2021 25.818 TNi.
Pada sisi penjualan feronikel, ANTM membukukan volume penjualan sebesar 24.210 TNi, atau turun 6,8 persen dari volume penjualan tahun 2021, yang tercatat sebesar 25.992 TNi.
Sedangkan volume produksi bijih nikel dan penjualan kepada pelanggan domestik tercatat sebesar 8,62 juta wet metric ton (wmt).
Capaian produksi tahun 2022 dipengaruhi pula tingkat penjualan unaudited bijih nikel ke pasar domestik yang mencapai mencapai 6,95 juta wmt.
Selain itu, produksi bauksit tahun 2022 yang digunakan dalam produksi Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 1,65 juta wmt, stabil jika dibandingkan dari capaian produksi tahun 2021 yang tercatat sebesar 1,67 juta wmt.
Sementara itu, Pabrik CGA Tayan yang dioperasikan anak usaha, yakni PT Indonesia Chemical Alumina telah memproduksi sebanyak 151.565 ton alumina, yang tumbuh 59 persen dari volume produksi alumina tahun 2021 yang tercatat sebesar 95.209 ton alumina.
Adapun capaian penjualan alumina mencapai 143.991 ton alumina, tumbuh 8 persen dibandingkan volume penjualan tahun 2021 yang tercatat sebesar 133.001 ton alumina.
Related News
Anjlok 48 Persen, Laba Mitrabahtera (MBSS) Maret 2024 Sisa Rp42 Miliar
Melejit 104 Persen, Maret 2024 Salim (SIMP) Tabulasi Laba Rp307 Miliar
4 Tahun Bertahan, Pabrik Sepatu Bata Purwakarta Akhirnya Gulung Tikar
Drop 79 Persen, Maret 2024 Sepatu (BATA) Boncos Rp190 Miliar
Rugi Bengkak 115 Persen, LPKR Maret 2024 Defisit Rp11 Triliun
Catat! Ini Jadwal Dividen Asuransi Multi (AMAG) Rp30 per Lembar