EmitenNews.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melanjutkan upaya kolaboratif dalam penanganan dampak bencana banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah di Pulau Sumatera. Setelah sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melepas 40 ton bantuan kemanusiaan pada 2 Desember 2025, kini menyusul puluhan ton bantuan tambahan dari sektor swasta didistribusikan lewat Pelabuhan Kolinlamil Tanjung Priok.

"Melalui koordinasi yang intensif, Kemenko Perekonomian dengan Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) berhasil mengumpulkan sebanyak 5.158 dus barang bantuan yang mencakup berbagai kebutuhan pokok dan penunjang mendesak," demikian disampaikan Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto melalui keterangan persnya.

Berbagai barang bantuan tersebut diangkut menggunakan 13 truk angkutan dan selanjutnya direncanakan akan diberangkatkan menuju lokasi terdampak menggunakan kapal TNI Angkatan Laut, KRI Banda Aceh dengan rute Padang Sumatera Barat, Sibolga Sumatera Utara, dan Loksumawe Aceh.

Perkiraan total berat bantuan yang dikumpulkan dari APRINDO mencapai 44,2 ton, dengan rincian kategori barang berupa Air Mineral (32,8 ton), Mie Instan (4 ton), Susu dan Minuman (5,6 ton), Biskuit dan Snack (2,4 ton), Produk Bayi dan Kesehatan (2 ton), dan berbagai produk lainnya (1,4 ton).

Upaya pengiriman bantuan tersebut merupakan bagian integral dari komitmen Pemerintah, sebagaimana yang disampaikan sebelumnya oleh Menko Airlangga untuk memastikan kebutuhan mendesak di wilayah terdampak, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dapat terpenuhi secara cepat dan terkoordinasi.

Melalui sinergi kuat antara pihak Pemerintah, TNI, dan sektor swasta, distribusi bantuan melalui jalur laut dengan KRI Banda Aceh ini dipastikan dapat menjangkau seluruh wilayah yang membutuhkan, termasuk yang akses daratnya terputus. Bantuan dari APRINDO tersebut menambah total logistik yang telah berhasil dikumpulkan dan didistribusikan, menegaskan kembali pentingnya kolaborasi dalam penanganan tanggap darurat bencana di Tanah Air.(*)