EmitenNews.com -PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) menunjukkan sinyal optimisme yang kuat dalam Laporan Keuangan Interim per 30 September 2025. Data-data kunci yang bertumbuh secara signifikan, terutama dari sisi arus kas dan efisiensi biaya, mencerminkan adanya perbaikan fundamental dan ketahanan operasional yang solid.

“Arus Kas Operasi Melesat, Bukti Kekuatan Bisnis Inti. Titik balik paling mencolok dari laporan keuangan GPSO adalah keberhasilan Perusahaan membalikkan kinerja arus kas dari aktivitas operasi,” ujar Karnadi Margaka Direktur Utama Geoprima Solusi, dikutip Selasa 4 November 2025.

Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi GPSO berhasil mencatat angka positif Rp 316,683,166 pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2025. Angka ini melonjak tajam dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana Perusahaan masih mencatat arus kas negatif (rugi kas) sebesar Rp 6,076,579,764.

Pembalikan arus kas ini didorong oleh pertumbuhan impresif pada Penerimaan Kas dari Pelanggan. GPSO berhasil mencatat penerimaan kas sebesar Rp 7,701,403,635 pada 9M 2025, meningkat signifikan 48,2% dari penerimaan Rp 5,195,494,265 pada 9M 2024. Peningkatan ini mengindikasikan adanya peningkatan efektivitas penagihan dan likuiditas transaksi dari bisnis inti Perusahaan.

Kinerja positif dari aktivitas operasi juga berdampak langsung pada posisi kas dan efisiensi pengeluaran Perusahaan.

Peningkatan Kas dan Bank Posisi Kas dan bank akhir tahun Perusahaan melonjak tajam. Per 30 September 2025, GPSO mencatat Kas dan bank sebesar Rp 2,262,732,130, meningkat hingga 193% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp 770,372,346. Peningkatan ini memperkuat modal kerja dan fleksibilitas keuangan Perusahaan.

Pengendalian Piutang yang Kuat Perusahaan menunjukkan manajemen piutang yang sangat baik, terlihat dari penurunan drastis Piutang Usaha Pihak Ketiga Neto, dari Rp 4,748,614,910 per 31 Desember 2024 menjadi hanya Rp 167,986,716 per 30 September 2025. Hal ini mencerminkan keberhasilan Perusahaan dalam mengkonversi piutang menjadi kas, meningkatkan kualitas aset lancar.

Efisiensi operasional terbukti, dari sisi beban, GPSO berhasil melakukan efisiensi biaya yang terlihat dari penurunan signifikan Beban Umum dan Administrasi menjadi Rp 5,508,920,456 pada 9M 2025, turun dari Rp 6,237,565,325 pada periode yang sama tahun 2024. Penurunan ini menunjukkan komitmen manajemen dalam melakukan streamlining biaya operasional secara keseluruhan.

Optimisme jangka panjang juga didukung oleh peningkatan aset dan penurunan kewajiban jangka pendek.

Kesiapan Persediaan, nilai persediaan Perusahaan tercatat meningkat menjadi Rp 17,139,918,657 per 30 September 2025, dari Rp 16,714,129,705 pada akhir 2024. Peningkatan persediaan ini dapat diinterpretasikan sebagai langkah proaktif Perusahaan dalam mempersiapkan proyek atau penjualan besar di masa mendatang.

Penurunan Liabilitas Jangka Pendek, total liabilitas jangka pendek perusahaan berhasil dikurangi, dari Rp 6,498,967,931 per 31 Desember 2024 menjadi Rp 5,969,612,023 per 30 September 2025. Penurunan ini menunjukkan pengelolaan utang jangka pendek yang prudent, yang pada akhirnya akan memperkuat struktur permodalan Perusahaan secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, kinerja keuangan GPSO pada 9M 2025 menandakan transisi strategis yang berhasil, beralih dari fokus pada volume penjualan ke arah peningkatan kualitas laba dan pengelolaan modal kerja yang lebih efisien. Perubahan positif ini menjadi modal penting bagi Perusahaan untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan dengan posisi likuiditas yang jauh lebih kuat.