Asing Kabur, IHSG Bisa Kembali Rontok
Seseorang berjalan berlatar layar gerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayangi pelemahan mayoritas indeks global, khususnya Wall Street. Sentimen penekan Wall Street kemungkinan juga memicu pelemahan Indeks pada hari ini, Selasa, 11 Maret 2025.
Goldman Sachs memangkas peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight. Kemudian, merevisi peringkat Indonesia 10-year Bond menjadi netral. Revisi peringkat dari Goldman Sachs itu, berpotensi memicu aksi sell-off khususnya oleh investor ssing pada perdagangan kali ini.
Aksi sell-off itu, dapat berlanjut untuk beberapa waktu ke depan. Sebelumnya, pemangkasan peringkat juga disampaikan Morgan Stanley. Sementara, JP Morgan memberi peringkat overweight secara selektif ke Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Ban Negara Indonesia (BBNI).
Informasi tersebut berpotensi dijadikan dasar selective buying di tengah kecenderungan potensi sell-off dalam beberapa hari ke depan. Berdasar sentimen-sentimen itu, Indeks berpotensi melemah ke kisaran support area 6.500-6.550. Jika breaklow 6.500, potensi pelemahan lanjutan ke kisaran 6.370-6.400.
Berdasar data dan fakta tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi saham-saham defensif, termasuk Indofood CBP (ICBP), Indofood Sukses Makmur (INDF), dan Map Aktif (MAPA). Selain itu, alternatif lain saham Indika Energy (INDY), dan Elang Mahkota alias Emtek (EMTK). (*)
Related News
IHSG Kembali ke Zona Merah, Level 8.600 Jebol!
IHSG Melemah Jelang Libur Nataru, Sesi I Ditutup di Level 8.614
Industri Pulp dan Kertas Sumbang 15,55 Persen Emisi Industri
Bapanas Bakal Sikat Pelanggar HET dan HAP Bapok Jelang Nataru
Simpan 173 Juta Barel Minyak, WK Gagah Jatuh ke Tangan Proteknik Utama
Lelang WK Migas Tahap III Tawarkan Kebijakan Fiskal Menarik





