EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir sesi I perdagangan saham hari ini Kamis (16/12) ditutup melemah 44,89 poin atau 0,678% di level 6.6581,35 di susul adanya penjualan saham oleh investor asing alias net sell.

 

Pergerakan IHSG hingga akhir sesi I hari ini bervariatif dari batas bawah di level 6.579 hingga batas atas pada level 6.661 setelah dibuka pada level 6.648 pagi ini. Pelemahan IHSG didorong juga adanya penjualan saham oleh asing atau net sell.

 

BEI mencatat sepanjang sesi 1, Investor asing  melakukan aksi beli sebesar Rp1,2 triliun dan aksi jual sebesar Rp1,5 triliun. Hingga akhir sesi I jeda siang, asing tercatat jual bersih atau net sell sebesar Rp348,8 miliar.

 

Saham - saham yang dijual asing dengan nilai terbesar alias net sell hingga penutupan sesi I hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 114,2 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 107,6 miliar, Semen Indonesia (SMGR) senilai Rp24,5 miliar, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Rp22,7 miliar, Bank BNI (BBNI) senilai Rp21,1 miliar, Adaro Energi (ADRO) senilai Rp20,8 miliar, Bumi Resources Mineral (BMRS) senilai Rp19,7 miliar dan Bank MNC International (BABP) senilai Rp13,1 miliar.

 

Hingga akhir sesi I perdagangan saham hari ini tercatat sebanyak 168 saham mengalami kenaikan harga sedangkan 411 saham mengalami penurunan harga 169 saham tak mengalami perubahan harga dengan nilai transaksi Rp6,69 triliun.

 

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya BRAM sebesar Rp450 menjadi Rp12.750 per lembar dan EDGE sebesar Rp400 menjadi Rp22.900 per lembar serta MCOL sebesar Rp380 menjadi Rp3.770 per lembar.

 

Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya TECH sebesar Rp625 menjadi Rp8.375 per lembar dan STTP sebesar Rp525 menjadi Rp7.275 per lembar serta SONA sebesar Rp360 menjadi Rp4.890 per lembar.

 

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya TOYS sebanyak 54.853 kali senilai Rp176,1 miliar kemudian BABP sebanyak 33.759 kali senilai Rp57,1 miliar dan OKAS sebanyak 21.910 kali senilai Rp5,82 miliar.