EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga penutupan perdagangan sore hari ini, Selasa (18/1/2022)  melemah -0,46% atau turun -30,989  point di level 6.614,059. Sementara investor asing masih mencatatkan pembelian bersih alias net buy Rp110 miliar di seluruh pasar.

 

IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.534 hingga batas atas pada level 6.667 setelah dibuka pada level 6.654. Total  transaksi saham di BEI mencapai senilai Rp11,5 triliun. Investor asing, tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp3,1 triliun dan aksi jual sebesar Rp3 triliun. Sehingga investor asing tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp110,4 miliar di seluruh pasar.

 

Saham-saham yang dibeli asing dengan nilai terbesar adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 177,1 miliar, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) Rp 91 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp69 miliar, Adaro Energi (ADRO) senilai Rp91 miliar, Bank Jago (ARTO) senilai Rp 36,6 miliar, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) senilai Rp34,8 miliar, Perusahaan Gas Negara (PGAS) senilai Rp25,2 miliar dan Bukalapak (BUKA) senilai Rp22,4 miliar.

 

Sebanyak 172 saham mengalami kenaikan harga sedangkan 459 saham mengalami penurunan harga 149 saham tak mengalami perubahan harga.


Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya TGKA sebesar Rp775 menjadi Rp7.800 per lembar dan KONI sebesar Rp290 menjadi Rp1.455 per lembar serta BBHI sebesar Rp250 menjadi Rp5.875 per lembar. Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya GGRM sebesar Rp1.225 menjadi Rp30.825 per lembar dan MCAS sebesar Rp525 menjadi Rp9.000 per lembar serta ABDA sebesar Rp425 menjadi Rp6.325 per lembar.

 

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya BIMA sebanyak 37.779 kali senilai Rp49,3 miliar kemudian AMAR sebanyak 31.654 kali senilai Rp168,3 miliar dan ANTM sebanyak 28.575 kali senilai Rp393,5 miliar. Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 96 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 66,5 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 62,8 miliar.