Bahan Baku Beranjak Turun, Cimory (CMRY) Optimistis Penjualan Tumbuh Double Digit

BERBAGI - Bharat Joshi, CFO PT Cisarua Mountain Dairy (tengah) pada acara EMITEN TALK berlabel Pandemi Beranjak, Mobilitas Menanjak, dan Emiten-Emiten Kian Melonjak, di Monsieur Spoon Pacific Place SCBD, Jakarta, Kamis (11/8).
EmitenNews.com - Manajemen Cisarua Mountain Dairy (CMRY) optimistis kinerja hingga pengujung 2022 konsisten positif. Melanjutkan memori apik paruh pertama tahun ini. Paling tidak penjualan naik double digit dari tahun lalu.
Tanda-tanda itu makin kentara menyusul harga bahan baku susu mulai beranjak turun. Kalau seluruh harga bahan baku turun, tentu menjadi kabar baik bagi perseroan. Penjualan, dan laba akan meningkat akhir tahun ini.
”Namun, efek penurunan bahan baku baru akan kelihatan atau berdampak pada kinerja perseroan tahun depan,” tutur Bharat Joshi, CFO PT Cisarua Mountain Dairy (CMRY) di sela-sela acara EMITEN TALK berlabel Pandemi Beranjak, Mobilitas Menanjak, dan Emiten-Emiten Kian Melonjak, di Monsieur Spoon Pacific Place SCBD, Jakarta, Kamis (11/8).
Tidak dipungkiri, sejak pandemi menurun, pelonggaran, dan pembukaan pusat belanja tingkat konsumsi makanan, susu, dan yogurt mulai naik. Tingkat inflasi dalam negeri terjaga di kisaran 4,5 persen. Namun, perlu diwaspadai ekonomi global tengah resesi. ”Kita bersyukur indonesia masih aman. Tetapi untuk ke depan bagaimana? ucap Joshi dengan nada tanya.
Pasca-pandemi, apakah tingkat konsumsi akan naik atau turun? perseroan masih terus mengamati perkembangan di lapangan. Situasi luar masih perang. Perseteruan Ukraina dan Rusia belum menemui titik akhir. Pada saat bersamaan harga bahan baku lumayan naik tinggi. Oleh karena itu, perseroan tidak menaikkan harga, untuk mendongkrak volume konsumsi.
Pasalnya, kalau misalnya menaikkan harga namun volume konsumsi turun, tentu tidak begitu bagus. Saat ini, harga bahan baku sudah mulai turun. Kalau harga bahan baku turun, tentu laba pengujung tahun ini akan lebih positif. ”Itu yang kami harapkan,” tukasnya.
Sepanjang tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal Rp1 triliun. Dan, pada semester I-2022 sudah terserap 50 persen. Sisanya akan digunakan untuk susu, yogurt, dan consumer good. Harga baku turun memberi keyakinan kinerja akan positif. Fokus perseroan mengembangkan yogurt, susu, consumer good, sosis, chicken nugget, di bawah merek Kanzler, chicken nugget buble crumb. ”Tahun depan kami launching lima produk baru chicken nugget,” ucapnya. (*)
Related News

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar

Grup Sinarmas (SMMA) Suntik Anak Usaha Rp365M, Kenapa?

Perkuat Posisi, Pengendali YELO Serok 709,35 Juta Saham di FCA

BNI Perpanjang Perjanjian Kredit Elnusa Senilai USD70 Juta