Bahaya! Tingkat Penularan Covid-19 di DKI Jakarta Capai Level Tiga
Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kemuning, Cimanggis, Bojonggede, Bogor dok EmitenNews Nasir.
EmitenNews.com - Bahaya pandemi Covid-19 ini. Tingkat transmisi atau penularan virus corona, atau coronavirus disease 2019 (COVID-19) di DKI Jakarta sudah mencapai level 3. Transmisi secara keseluruhan untuk Indonesia, urai Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, masih di level 1. Provinsi lainnya yang tergolong tinggi, Banten di level 2. Presiden perintahkan agar vaksinasi booster ditingkatkan secepatnya.
“Secara keseluruhan Indonesia tingkat transmisi kita untuk standar WHO (Badan Kesehatan Dunia) masih ada di level 1, tapi beberapa provinsi seperti DKI Jakarta udah ada di level 3,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/7/2022), usai rapat terbatas evaluasi PPKM.
Provinsi lainnya yang mencatatkan tingkat transmisi COVID-19 di atas 1, kata dia, Banten di level 2.
Tingkat transmisi komunitas atau community transmission adalah level penularan COVID-19 yang terjadi dalam suatu lingkungan tertentu dan sudah menyebar ke masyarakat.
Menurut Budi, meskipun tingkat transmisi di Jakarta cukup tinggi, hospitalisasi pasien COVID-19 dan kefatalan masih sangat rendah di bawah WHO.
“Secara persentase, yang meninggal paling tinggi adalah orang yang belum divaksin atau yang divaksin baru satu kali, sedangkan yang sudah vaksin dua kali jauh menurun persentase fatalitasnya,” ujarnya.
Di samping itu, persentase tingkat kefatalan atau kematian dari pasien terpapar COVID-19 yang sudah mendapat vaksin penguat juga rendah. Karena itu, dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi penguat ke masyarakat.
“Presiden beri arahan agar vaksinasi 'booster' (penguat) itu dipercepat. Beberapa kegiatan masyarakat akan kita minta diwajibkan vaksinasi 'booster' dengan tujuan melindungi masyarakat kalau terkena jangan sampai masuk rumah sakit dan jangan sampai wafat,” kata dia.
Dalam rapat terbatas Senin ini, Menkes Budi Gunadi Sadikin melaporkan kepada Presiden Jokowi bahwa kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia terus terjadi. Indonesia, urai dia, mirip dengan India, kenaikannya tidak cepat tapi perlahan naik terus. “Kita belum melihat puncaknya mencapai dengan cepat seperti yang terjadi di negara negara lain." ***
Related News
Harga Emas Antam Hari ini Turun Rp16.000 per Gram
APBN Defisit Rp479,7 triliun per 31 Oktober 2025, Purbaya Bilang Aman
Kredit Perbankan Tersendat Karena Pelaku Usaha Masih Tahan Ekspansi
Pedagang Anti Karat Amerika Terancam Rugi Bila Menjual WD 40
Prabowo Apresiasi Kontribusi PEA Bangun RS Kardiologi di Solo
Government Shutdown AS Tingkatkan Ketidakpastian Pasar Keuangan Global





