EmitenNews.com – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melalui anak perusahaannya PT Chandra Asri Perkasa telah menunjuk empat kontraktor yaitu Toyo Engineering  Corporation,  Samsung  Engineering  Co.,  Ltd.,  Wood,  dan  PT  Haskoning  Indonesia untuk  mengerjakan  Front-End  Engineering  Design  (FEED)  bagi  kompleks  petrokimia  kedua berskala  global  milik  Chandra  Asri  di  Indonesia  (CAP2).  Penunjukan  tersebut  ditandai  dengan penandatanganan perjanjian kerja sama secara virtual bersama keempat kontraktor terkemuka berskala internasional hari ini; serentak di Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.


FEED merupakan tahapan kunci untuk perencanaan  rinci proyek CAP2 dan akan diikuti dengan proses seleksi untuk para kontraktor teknis, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement,  and  construction  (EPC)).    Final  Investment  Decision  (FID)  akan  diambil  oleh  para pemegang  saham  setelah  seleksi  EPC  selesai.  Chandra  Asri  menargetkan untuk  mengambil  FID pada tahun 2022 dan operasional CAP2 akan dimulai dari tahun 2026.


Erwin  Ciputra,  Presiden  Direktur  Chandra  Asri, mengatakan, sangat  antusias  untuk mengumumkan  bahwa  proyek  kompleks  petrokimia  kedua  kami  telah  memasuki  babak  baru yang menarik dengan terpilihnya empat kontraktor internasional terkemuka untuk mengerjakan FEED. " Kami  akan  bekerja  sama  dengan  kontraktor  terpilih  untuk  membuat  kemajuan  dalam proyek  CAP2  sesuai  dengan  target  waktu  yang  telah  ditetapkan  bersama.  Dengan  dimulainya pekerjaan FEED, kami berharap dapat merealisasikan proyek CAP2; mengandalkan rekam jejak kinerja  kami  dalam  menyelesaikan  Integration  Master  Plan  untuk  kompleks  kami  yang  sudah terlebih dahulu ada dengan lancar dan aman. Hal ini akan memperkuat posisi kami sebagai mitra pertumbuhan bagi segenap sektor industri lainnya dan juga bagi perekonomian nasional", Ujar Erwin dalam rilisnya Selasa (23/11).


Sebelumnya  pada  Juli  2021,  Chandra  Asri  memilih  Thaioil  sebagai  investor  strategis  untuk bermitra dalam pengembangan CAP2, setelah melalui proses seleksi yang ketat dan komprehensif. Pada bulan September 2021, Chandra Asri berhasil menyelesaikan proses Penawaran  Umum  Terbatas  yang  berhasil  mengumpulkan  modal  ekuitas  tambahan  sebesar Rp15,5 triliun (USD1,1 miliar). Transaksi tersebut merupakan salah satu rights issue terbesar yang pernah  dilakukan  di  BEI,  dan  memberikan  dasar  ekuitas  yang  solid  bagi  Perseroan  untuk melanjutkan  rencananya  mengembangkan  CAP2  dengan  Neraca  Keuangan  yang  kokoh.  Pada Oktober  2021,  Chandra  Asri  mengumumkan  MOU  dengan  Aramco  Trading  Company  untuk mengamankan pasokan bahan baku untuk CAP2, langkah lanjut setelah adanya komitmen Thaioil untuk juga memasok nafta dan LPG.


Kompleks petrokimia kedua Chandra Asri atau CAP2 merupakan upaya Perseroan dalam menjawab tantangan dan peluang yang muncul dari pertumbuhan permintaan produk petrokimia dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan impor. Kompleks terbaru berskala global ini nantinya akan terdiri terintegrasi sepenuhnya dengan pabrik Chandra Asri yang telah ada di Cilegon dan akan terdiri dari Naphtha Cracker, Butadiene, High Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP), Aromatic (Benzene, Toluene, dan Mixed Xylenes), serta Low Density Polyethylene (LDPE) – yang juga akan menjadi pabrik LDPE pertama di Indonesia. Kompleks CAP2 nantinya akan menambah kapasitas total produksi Perseroan dari 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. Hal ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal, mengurangi beban impor, serta mendukung penciptaan lapangan kerja dan cita-cita Industri 4.0 di Indonesia.