EmitenNews.com -PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memastikan dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham tidak terpengaruh oleh rencana pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gudang Garam (GGRM) Heru Budiman mengatakan, pembangunan jalan Tol Kediri-Tulungagung tersebut tidak berdampak signifikan pada kebijakan dividen GGRM.

"Saya rasa tidak akan langsung terdampak (ke dividen) karena proyek tol juga tidak merupakan suatu pengeluaran yang terjadi sekaligus, pengeluaran itu juga terjadi secara bertahap," ungkap Heru dalam Public Expose Live 2023, Kamis (30/11/2023).

Heru lantas menjelaskan kilas balik tiga tahun belakang, di mana pada 2020 Gudang Garam memutuskan tidak membayar dividen akibat pandemi Covid-19.

Kata dia, Gudang Garam melihat laba mempunyai dampak besar di kemajuan perusahaan, sehingga lebih berhati-hati menurunkan level utang yang kemudian dividen tidak dibagi.

"Namun karena salah satu yang kita antisipasi adalah bahwa perbankan tidak menutup kemungkinan menaikkan bunga pinjaman dia sehubungan terjadinya atau meningkatnya non performing loan (NPL) mereka, ternyata hal ini juga tidak terjadi karena perbankan boleh dibilang rata-rata lebih berhati-hati," jelas Heru.

Selanjutnya, pada 2021, Gudang Garam kembali membayar dividen sejumlah Rp5 triliun sekalipun keuntungan sudah turun.

Pada 2022, Gudang Garam membagikan dividen sejumlah Rp4,3 triliun atau sejumlah rasio 77%, jadi rasionya tetap meningkat.

"Kemudian yang terbaru Gudang Garam membagikan dividen sebanyak Rp2,3 triliun atau payout ratio 83%," jelas dia.

"Dari sini bisa dilihat bahwa kalo keuangan itu mengijinkan juga Gudang Garam akan membayar dividen," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, GGRM dikabarkan akan memulai pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung dengan nilai investasi Rp 10,25 triliun pada kuartal II-2023.

Dilansir dari laman Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ), Gudang Garam telah dinyatakan lolos untuk mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Untuk pembangunan jalan tol itu, Gudang Garam membutuhkan investasi sebesar Rp 10,25 triliun, tanpa adanya dukungan dari pemerintah yang dijadwalkan dimulai pada kuartal II-2023.

Sebagai informasi saja, Tol Kediri-Tulungagung memiliki panjang 44,51 kilometer. Proyek tersebut merupakan lanjutan dari Jalan Tol Kertosono - Kediri.

Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan (Gerbangkertosusila), Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan menjadi bagian dari sistem Jalan Tol Trans Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri.

Pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha ( KPBU ) dengan skema bangun-guna-serah (BOT) dengan masa konsensi 50 tahun.