EmitenNews.com—PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencetak laba bersih Rp 34,8 triliun per November 2022, melonjak 59,83% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 21,78 triliun.Pendapatan bunga bersih (net interest income /NII) bank pelat merah itu mencapai Rp 48,9 triliun

 

Berdasarkan laporan kinerja bulanan Mandiri yang dikutip Kamis (29/12/2022), hingga November 2022, Mandiri meraih keuntungan peningkatan nilai wajar aset keuangan Rp 2,25 triliun. Adapun komisi/provisi/ fee dan administrasi perseroan mencapai Rp 12,85 triliun.

 

Beban tenaga kerja perseroan mencapai Rp 14,39 triliun, beban lainnya Rp 15,51 triliun, dan beban operasional lainnya Rp 15,86 triliun. Dengan demikian, perseroan memperoleh laba operasional Rp 42,99 triliun.

 

Sementara itu, analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri menuturkan, realisasi laba bersih Mandiri per November 2022 sejalan dengan proyeksinya. Jumlah itu mencapai 86,7% dari proyeksi laba bersih Mandiri setahun penuh versi BRI Danareksa.

 

November 2022, dia mencatat, pertumbuhan kredit mencapai 12,5% (yoy) dan rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) mencapai 37,3%. Margin bunga bersih ( net interest margin /NIM) Mandiri per November 2022 sedikit meningkat sebesar 18 basis points (bps) menjadi 4,5% dari 4,3%, berkat penurunan biaya dana ( cost of fund /CoF) sebesar 31 bps menjadi 1,2%.

 

"Tekanan pada imbal hasil aset yang turun 6 bps berkurang, BMRI telah menaikkan kembali suku bunga kredit non-rupiah," ujar dia dalam catatan harian.

 

Kinerja Mandiri hingga November 2022, menurut Eka, menunjukkan perseroan mampu mengelola CoF yang hanya naik 3 bps menjadi 1,61% dari 1,58% pada bulan sebelumnya. Pencapaian tersebut juga didukung kontraksi bulanan di deposito berjangka (TD) sebesar 3,4%, sedangkan dana murah masih bertumbuh.

 

BRI Danareksa mempertahankan perkiraan laba bersih Mandiri Rp 45,4 triliun pada 2023, dengan pertumbuhan kredit 8,6%, NIM 5,4% dan biaya kredit 130 bps. "Mandiri tetap menjadi pilihan utama kami di sektor ini karena prospek ekspansi NIM dengan biaya kredit yang lebih rendah dan ekspektasi ROAE ( return on average equity ) yang lebih tinggi sebesar 19,7% pada 2023," kata dia.

 

Eka menilai, empat bank besar, termasuk PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI/BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI/BBRI) berada pada posisi yang lebih baik. Sebab, mereka memiliki tingkat dana murah yang cukup baik dan stabil, didukung infrastruktur jaringan yang luas.