Bantah Diakuisisi, Bukalapak (BUKA) Sebut Saham Naik Spekulasi Pasar
Aplikasi dari Bukalapak.com (BUKA).
EmitenNews.com - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) angkat bicara terkait dengan adanya rumor yang beredar di pasar bahwa lokapasar asal China yakni TEMU, disebut-sebut berencana mengakuisisi BUKA.
Corporate Secretary BUKA, Cut Fika Lutfi menjelaskan bahwa Perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi Perseroan oleh E-commerce dari TEMU (Perusahaan asal Tiongkok).
Seiring beredarnya rumor tersebut, saham BUKA melonjak. Saham BUKA sempat naik hingga 30,43% ke level Rp150 per saham hingga pukul 13.00 WIB, Senin (7/10/2024). Saham BUKA diperdagangkan pada kisaran Rp117-Rp153 per saham.
Cut menjelaskan, kenaikan harga saham pada 7 Oktober 2024 adalah reaksi pasar atas informasi terkait rencana akuisisi yang belum diverifikasi kebenarannya dan tidak pernah dikonfirmasi oleh manajemen Perseroan.
"Spekulasi pasar berada di luar kendali Perseroan," tambahnya..
Cut menghimbau agar para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan sebelum membuat keputusan investasi terkait Perseroan.
"Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila Perseroan menerima informasi yang telah diverifikasi kebenarannya atas rencana akuisisi tersebut," tegasnya.
Seiring beredarnya rumor tersebut, saham BUKA melonjak. Saham BUKA sempat naik hingga 30,43% ke level Rp150 per saham hingga pukul 13.00 WIB, Senin (7/10/2024). Saham BUKA diperdagangkan pada kisaran Rp117-Rp153 per saham.
Terkait kenaikan saham tersebut, Cut Fika Lutfi mengungkapkan, kenaikan harga saham pada 7 Oktober 2024 adalah reaksi pasar atas informasi terkait rencana akuisisi Perseroan yang belum diverifikasi kebenarannya dan tidak pernah dikonfirmasi oleh manajemen Perseroan. Spekulasi pasar berada di luar kendali Perseroan.
"Oleh karenanya, Perseroan menghimbau agar para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan sebelum membuat keputusan investasi terkait Perseroan,"ucapnya.
Related News
Tambah Kepemilikan Sutiadi Widjaja Kini Kuasai 42,47 Persen Saham RDTX
Lakukan Investasi, Sang Komisaris Kini Koleksi 0,01 Persen Saham PKPK
BSI (BRIS) Jamin Keamanan Transaksi Digital Pada Super Apps Baru BYOND
Direktur Optima Prima Metal Sinergi (OPMS) Ini Mengundurkan Diri
MNC Digital (MSIN) Catat Pendapatan Tergerus 3 Persen di Kuartal III
Kedawung Setia (KDSI) Gelar Stock Split 1:4, Cek Tanggalnya!