EmitenNews.com -PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) optimistis penjualan di sepanjang tahun ini akan bertumbuh hingga 65 persen dibandingkan dengan capaian di 2023. Proyeksi pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh sejumlah faktor pendorong, seperti kenaikan kontribusi penjualan dari kerjasama dengan Grup Astra dan peningkatan aktivitas ekspor.

Direktur Utama AEGS, Oey Johan Sinatra Sumawi mengungkapkan, pada tahun ini tercatat adanya peningkatan penjualan dari hasil kerjasama Perseroan dengan anak usaha PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), yakni PT FSCM Manufacturing Indonesia. Dia menegaskan, kerjasama penjualan barang setengah jadi (WIP) kepada Grup Astra tersebut diperkirakan terus mengalami peningkatan pada tahun ini dan berlanjut hingga tahun-tahun mendatang.

"Kerjasama dengan FSCM yang merupakan perusahaan Grup Astra tersebut mengalami peningkatan di 2023, sehingga kami optimistis di 2024 akan kembali meningkat dan bahkan hingga tahun-tahun berikutnya. Pada tahun ini, kami juga akan mendapatkan buyer baru untuk barang-barang yang kami produksi dan pasarkan," kata Johan di Jakarta, Senin (29/1).

Dia memperkirakan, pertumbuhan penjualan di sepanjang tahun ini bisa mencapai 65 persen (year-on-year) dan bahkan dalam skenario pesimistis sekalipun, AEGS diproyeksikan mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 32 persen (y-o-y). Dengan adanya tambahan kontribusi penjualan dari kerjasama dengan FSCM , tegas Johan, AEGS meyakini penjualan di 2024 akan bertumbuh 65 persen menjadi Rp50 miliar dari capaian di 2023 yang diproyeksikan Rp30,3 miliar.

Secara umum, lanjut dia, potensi pertumbuhan penjualan juga akan ditopang oleh tren pemulihan ekonomi domestik dan adanya asumsi peningkatan daya beli masyarakat pada tahun ini. Johan menilai, aktivitas transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan perekonomian, sehingga kebutuhan terhadap kendaraan bermotor akan sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada 2024 diperkirakan 5,2 persen.

Mengacu pada asumsi dasar ekonomi makro di APBN 2024, pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 5,2 persen, terutama ditopang oleh konsumsi masyarakat yang tetap tinggi. Pada sisi lain, pemerintah akan mengendalikan tingkat inflasi di level 2,8 persen, sementara itu Bank Indonesia (BI) akan menjaga inflasi di 2024 pada kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen.

Dengan demikian, Johan meyakini bahwa penjualan produk AEGS di sepanjang 2024 akan berjalan linier dengan tren perbaikan kondisi makroekonomi di Tanah Air. Peningkatan penggunaan suku cadang bakal mengikuti kenaikan penjualan atau jumlah kendaraan bermotor di tengah tren pertumbuhan industri otomotif dalam beberapa tahun terakhir.

Baru-baru ini, kata Johan, Perseroan memutuskan untuk menjalin kerjasama penjualan produk dengan PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) yang merupakan distributor eksklusif produk oli dan pelumas aditif merek Lupromax. "Teknis kemitraaan ini, LMAX akan mengambil produk kami dan selanjutanya AEGS akan membantu melakukan penjualan oli Lupromax," ucap Johan.

Untuk pemasaran ke mancanegara, AEGS meyakini kontribusi ekspor terhadap total penjualan di 2024 akan mengalami peningkatan, setelah pada 2023 berhasil memasarkan produk secara langsung ke Timor Leste dan Maldives. "Sepanjang 2023, kontribusi ekspor terhadap total penjualan kami sebesar 4,6 persen. Ke depannya diharapkan terus meningkat, seiring dengan adanya potensi pertumbuhan total penjualan AEGS," ungkap Johan.

Pada fase awal kegiatan ekspor tersebut, ungkap Johan, AEGS berhasil membukukan nilai penjualan sebesar Rp1,4 miliar atau setara 4,6 persen dari total penjualan di 2023 yang diperkirakan mencapai Rp30,3 miliar. Dia meyakini, nilai penjualan ekspor akan mengalami kenaikan, sejalan dengan proyeksi perolehan penjualan di 2024 yang mencapai Rp50 miliar.

"Kami mengharapkan ekspor yang sudah terealisasi pada tahun lalu bisa terus bertumbuh di Tahun Buku 2024," kata Johan sembari berharap AEGS bisa mendapatkan pasar ekspor yang baru di tahun ini. Dia menyebutkan, sejauh ini Perseroan terus menjajaki sejumlah negara yang dinilai potensial untuk dimasuki produk milik AEGS.