EmitenNews.com - Barito Pacific (BRPT) bakal menjajakan obligasi senilai Rp1 triliun. Itu bagian dari penerbitan obligasi berkelanjutan III Barito dengan total Rp3 triliun. Surat utang tahap I tersebut akan menyapa pelaku pasar dalam tiga seri.


Seri A dengan tenor 3 tahun, seri B berdurasi sepanjang 5 tahun, dan seri C berjangka 7 tahun sejak tanggal emisi. Sayangnya, emiten asuhan Prajogo Pangestu tersebut, belum merinci terkait besaran nilai setiap seri, dan besaran kupon.


Dana hasil penerbitan obligasi untuk pembayaran utang perseroan. Yaitu, sekitar Rp73,55 miliar untuk pembayaran sisa saldo utang obligasi penawaran umum berkelanjutan I Barito Pacific Tahap II tahun 2020 seri A. Lalu, Rp56 miliar untuk pembayaran sisa saldo utang obligasi penawaran umum berkelanjutan I Barito Pacific tahap III tahun 2020 seri B.


Kemudian, sejumlah USD12,5 juta atau sekitar Rp195 miliar, dan sebesar Rp86,34 miliar untuk pembayaran saldo utang pinjaman Bank Negara Indonesia (BNI). Dan, Rp561,10 miliar untuk pembayaran sisa saldo utang obligasi penawaran umum berkelanjutan II Barito Pacific tahap I tahun 2021 seri A. Adapun obligasi mendapat rating A+ atau single plus dari Pemeringkat Efek Indonesia.


PT BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Sucor Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Sementara Bank Tabungan Negara (BBTN) beroperasi sebagai wali amanat obligasi. Surat utang itu, telah mengantongi rating A+ (single A Plus) dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).


Per 30 September 2022, Barito Pacific membukukan pendapatan USD2,337 miliar, naik 3 persen dari posisi sama 2021 sejumlah USD2,313 miliar. Laba bersih tercatat USD39 juta. EBITDA sebesar USD360 juta dari posisi sama 2021 sejumlah USD639 juta. (*)