EmitenNews.com—Perusahaan penyelenggara trevel dan guide perjalanan, PT Bayu Buana Tbk (BAYU) sepanjang 9 Bulan 2022 berhasil membalik keadaan dari rugi Rp15,55 miliar di tahun 2021 menjadi laba Rp21,30 miliar.


Perolehan Bayu Buana itu di topang oleh pendapatan perseroan yang melonjak hingga menembus Rp1,17 triliun dibandingkan pada periode September 2021 yang hanya tercatat Rp264,76 miliar. 


Merujuk data laporan keuangan BAYU yang dikutip, Selasa (15/11/2022) disebutkan beban pokok pendapatan naik juga menjadi Rp1,10 triliun dari sebelumnya hanya Rp243,79 miliar. Dengan begitu sisa laba kotor emiten travel ini senilai Rp65,53 miliar atau masih lebih baikd ari periode sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp20,96 miliar.


Adapun perseroan menanggung beban usaha Rp50,31 miliar atau naik tipis dari Rp49,64 miliar, namun BAYU mencatat pendapatan lainnya sejumlah Rp10,60 miliar. Sehingga laba usaha tertolong jadi Rp25,52 miliar, padahal pos ini tahun lalu sudah rugi Rp15,43 miliar.


Adapun kewajiban pajak penghasilan yang menjadi beban perseroan sejumlah Rp3,92 miliar. Hal ini mengakibatkan laba per saham dasar Bayu Buana sudah tercatat Rp60,33 untuk periode ini, sedangkan periode September 2021 masih menanggung rugi Rp44,04 per saham dasar.


Hingga 30 september 2022, Bayu Buana memiliki aset sebesar Rp744,82 miliar atau naik dibandingkan 31 Desember 2021 yang tercatat Rp735,10 miliar. Hal ini disebabkan kontribusi dari jumlah liabilitas naik jadi Rp314,13 miliar dari Rp278,98 miliar dan ekuitas malah turun jadi Rp430,69 miliar dari Rp456,12 miliar.