BBCA Tahan Kejatuhan IHSG, Ini Pemicunya
Petugas kebersihan tengah menyisir lantai bagian depan Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup melemah tipis. Itu dipicu sikap hati-hati investor menjelang rilis laporan keuangan emiten teknologi berkapitalisasi besar seperti Alphabet, dan Tesla. Performa negatif laporan keuangan sejumlah emiten non teknologi juga turut menjadi tambahan katalis negatif pasar.
Sejauh ini, berdasar data FactSet sudah ada sekitar 20 persen penghuni indeks S&P 500 melaporkan kinerja keuangan periode kuartal II-2024. Di mana, sekitar 80 persen di antaranya berhasil melampaui ekspektasi. Nah, koreksi tipis mayoritas indeks bursa Wall Street, dan mayoritas harga komoditas diprediksi menjadi sentimen negatif pasar.
Rilis laporan keuangan emiten perbankan bigcap macam Bank BCA (BBCA) berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan. Oleh karena itu, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.280-7.245, dan resistance 7.350-7.385.
Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjagokan beberapa saham pilihan berikut. Misalnya, XL Axiata (EXCL), Sarana Menara (TOWR), Bank Jago (ARTO), Jasa Marga (JSMR), Telkom Indonesia (TLKM), dan Merdeka Materials (MBMA). (*)
Related News
AATI Hadirkan Ujian Setara Standar CFTe Internasional
IHSG Terkoreksi Tipis, Sektor Teknologi dan Konsumer Jadi Penekan
BTN-PPATK Renovasi Rumah Rakyat
Menperin: Seluruh Kebutuhan Haji/Umroh Bisa Dipenuhi Industri Nasional
SUPA Masuk Top Gainer, IHSG Menguat di 8.715 pada Sesi I (17/12)
Kendalikan Banjir Jabodetabek, Pembangunan Tanggul Ciliwung Dilanjut





