EmitenNews.com - Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution, menyebut saat ini sudah 54 kabupaten yang termasuk dalam wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) dilayani oleh lembaga penyalur BBM Satu Harga Pertamina.


"Ini adalah bukti Pertamina dalam menjamin ketersediaan energi yang terjangkau di seluruh wilayah Indonesia,” kata Alfian, Kamis (1/12).


Sebagai ujung tombak penyaluran energi pihaknya terus mendorong pemerataan akses energi terjangkau sebagai bentuk mendukung program Pemerintah mewujudkan energi berkeadilan lewat Program BBM Satu Harga yang dimulai sejak tahun 2017. Implementasi program ini diwujudkan dengan peresmian lembaga penyalur BBM Satu Harga yang kembali dilakukan bersama BPH Migas di 3 wilayah secara serentak, yakni Nias Selatan, Sambas, dan Hulu Sungai Selatan.


“Dengan peresmian kali ini, total 402 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga sudah resmi beroperasi di 125 kabupaten. 81 diantaranya adalah lembaga penyalur yang baru, hingga Desember, kami akan mempercepat 11 lembaga penyalur lainnya yang sudah ditetapkan sebagai target di tahun 2022,” tambahnya.


Sebaran titik BBM Satu Harga ini memang fokus kepada wilayah-wilayah diluar Jawa, Madura, dan Bali, atau wilayah yang memerlukan akses energi. Tidak jarang, wilayah ini pula mendatangkan tantangan yang besar dalam proses distribusinya apalagi yang masuk ke wilayah 3T.


Saat ini sebaran BBM Satu Harga antara lain 62 berada di Sumatera, 86 di Kalimantan, 71 di Nusa Tenggara, 44 di Sulawesi, 57 di Maluku, 77 di Papua, dan 5 lainnya masuk ke wilayah Jawa, Madura, dan Bali.


"Untuk yang diwilayah 3T, sudah biasa jika proses distribusinya menggunakan berbagai moda transportasi, baik itu darat, air, dan udara, ada yang pergantian transportasinya 4 sampai 5 kali, bahkan sampai ada 8 kali sebelum BBM dapat dinikmati masyarakat,” lanjut Alfian.


Untuk menjawab tantangan distribusi ini, Alfian mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi dalam memastikan proses distribusi terus berjalan dengan baik. Menurutnya, kehadiran BBM Satu Harga agar dapat melayani secara berkelanjutan harus diimbangi dengan jaminan distribusi yang baik.


Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan, BPH Migas memiliki tugas dan tanggung jawab memastikan serta menjamin penyaluran energi, terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.


Dengan adanya peresmian ini 81 lembaga penyalur dari target 92 titik BBM Satu Harga di tahun 2022 sudah beroperasi. "Berarti masih ada tugas untuk menyelesaikan 11 lokasi lainnya yang harus dikerjakan bersama-sama,” kata Erika.(fj)