EmitenNews.com - Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang terus mengupayakan komitmen Kementerian Pertanian RI mendukung petani milenial Kalimantan mengembangkan smart farming. Di antaranya mengundang pendiri komunitas Petani Muda Keren [PMK] AAGA Wedhatama guna edukasi dan sosialisasi di lahan praktik kampus BBPP Binuang dengan tim petani muda Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Minggu [27/2/2022].


Menurut Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, era industri 4.0 identik dengan IT dan digitalisasi yang lekat dengan generasi milenial. Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini, mengajak petani muda bergiat menerapkan teknologi smart farming dalam pengembangan budidaya pertanian.


"Pertanian berbasis smart farming, memudahkan petani dalam budidaya yang lebih efisien dan modern dalam upaya akselerasi produksi petani," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo saat membuka Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh, secara online pada Rabu [23/2/2022].


Mentan mengingatkan bahwa petani-petani muda harus bisa mengambil peran dalam pengembangan pertanian modern, merupakan kunci peningkatan produktivitas.


Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa petani adalah profesi menjanjikan dengan pendapakan yang menggiurkan bagi milenial.


"Petani milenial harus bisa mengambil peran dalam pengembangan pertanian modern. Harapannya, muncul inovasi-inovasi unggulan yang mendorong terwujudnya swasembada pangan," katanya.


Dedi mengingatkan, kita harus mampu mengelola dan mengendalikan dampak perubahan iklim melalui smart farming, dengan pelibatan aktif petani milenial di seluruh Indonesia. "Kementan akan terus mendorong minat generasi muda menekuni sektor pertanian."


Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati bergerak cepat dengan mengembangkan teknologi smart farming di lokasi praktik Kampus BBPP Binuang. Yulia AK juga mengundang DPM Bali AAGA Wedhatama, pendiri PMK Bali untuk edukasi dan tukar pengalaman dengan Tim Widyaiswara dan petani muda Tapin.


AAGA Wedhatama akrab disapa Gung Wedha telah menggerakkan 2.000 petani milenial Bali sebagai member komunitas PMK yang didirikannya pada 2019.


"Petani milenial, masa depan Indonesia bagi pertanian modern berbasis teknologi informasi dan mekanisasi. Inovasi Gung Wedha akan mengubah mindset milenial Kalimantan tentang pertanian, bertani itu menjanjikan sukses karena didukung digitalisasi," kata Yulia AK.


Dia mengaku telah menyiapkan Tim Widyaiswara beserta Tim Smart Farming BBPP Binuang untuk diskusi, edukasi dan tukar pengalaman penerapan smart farming dengan Gung Wedha dari Bali.


Gung Wedha mengapresiasi upaya dan komitmen Kementan, khususnya BBPP Binuang bagi pengembangan smart farming untuk petani milenial Kalimantan terutama milenial Tapin, untuk dikembangkan ke depan bersama petani milenial di seluruh Kalimantan.


"Kami selaku petani muda bali, akan turut serta bersama Tim BBPP Binuang mendukung pengembangan pertanian modern di wilayah kerja BBPP Binuang," katanya.


Menurutnya, BBPP Binuang harus mengembangkan replika pertanian modern dan menguatkan kelembagaan petani milenial dalam kluster di Tapin terlebih dahulu, untuk menyiapkan smart farming, dilanjutkan resonansi ke wilayah lain di Kalimantan. ***