EmitenNews.com—Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap investasi pasar modal semakin meningkat. Menyadari bahwa investasi pasar modal kini tidak hanya diminati kalangan tertentu saja, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menghadirkan diskusi berjudul “Stock Market Outlook in 2023” sebagai bagian dari rangkaian acara BCA Expoversary 2023 yang diadakan untuk merayakan HUT BCA ke-66.

 

Dalam diskusi tersebut, Andre Benas, Head of Research BCA Sekuritas mengatakan, jika berkaca pada kondisi ekonomi 2022 yang cukup baik, sektor saham perbankan berkapitalisasi besar dan consumer goods masih menjanjikan.

 

“Tahun lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat cetak all-time high menembus 7.000. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup bagus, sebesar 5,31 persen, jadi market masih sangat baik. Memasuki 2023, suku bunga dan inflasi masih tinggi. Sekarang kita menunggu suku bunga akan naik sampai batas apa?” ujar Andre, seperti dilansir dalam siaran pers, Senin (27/2). 

 

Untuk sektor consumer goods, Andre menyampaikan beberapa hal yang bisa menjadi katalis, seperti kenaikan UMP, Lebaran, hingga momentum pemilu yang akan datang. 

 

Andre juga turut menyampaikan rasa optimis-nya terkait sektor perbankan.

 

“Untuk big bank sendiri, kondisinya masih sangat kondusif. Dengan kenaikan suku bunga ini memberikan kesempatan untuk mereka menaikan margin bunga bersih. Kita bisa lihat bahwa pertumbuhan kredit tidak ada masalah bila dilihat dari ramainya BCA Expoversary (2023) ini, menunjukkan konsumsi masyarakat masih baik. Non-performing loan (NPL) juga masih rendah. Tapi kita harus lihat data juga, tetapi kalau pertumbuhan kredit sampai semester kedua masih di atas 10 persen, saya rasa sektor perbankan akan mencetak profit. Jadi untuk sektor perbankan bisa dibeli ketika sedang ada koreksi,” beber Andre.

 

Sementara itu, Value Investor Rivan Kurniawan turut mengungkapkan, bahwa investor bisa turut mencermati beberapa rasio perbankan, seperti capital adequacy ratio (CAR), NPL, hingga rasio current account savings account (CASA) atau rasio dana murah.

 

“Dengan tren kenaikan suku bunga, bank-bank dengan rasio CASA yang tinggi akan menikmati marjin yang lebih tinggi, dan tentunya akan berdampak positif pada profitabilitas,” jelas Rivan.

 

Selain itu, Rivan menilai, tahun 2022 lalu, sebenarnya Perang Rusia-Ukraina memberikan keuntungan untuk sektor komoditas, terlihat dari harga batu bara yang naik cukup tinggi.