EmitenNews.com - MNC Asia Holding (BHIT) paruh pertama 2023 mencatat laba bersih Rp253,94 miliar. Mengalami penyusutan 18,15 persen dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp310,27 miliar. Alhasil, laba per saham turun tipis ke posisi Rp3,04 dari edisi sama tahun sebelumnya Rp3,71. 


Jumlah pendapatan bersih Rp8,81 triliun, turun 7,45 persen dari edisi sama tahun lalu Rp9,52 triliun. Itu terdiri dari pendapatan media Rp5,65 triliun, turun dari Rp6,68 triliun. Lalu, lembaga keuangan sejumlah Rp1,39 triliun, menanjak dari posisi sama tahun lalu senilai Rp1,36 triliun. Pertambangan Rp1,36 triliun, naik dari Rp1,15 triliun. Lainnya Rp404 miliar, naik dari Rp327 miliar. 


Beban langsung Rp5,1 triliun, membengkak dibanding periode sama tahun lalu senilai Rp4,63 triliun. Laba kotor terkumpul Rp3,7 miliar, mengalami kontraksi dari edisi sama tahun lalu Rp4,89 triliun. Beban umum dan administrasi Rp1,88 triliun, susut dari Rp2,04 triliun. Beban keuangan Rp625 miliar, bengkak dari Rp547 miliar. 


Keuntungan selisih kurs mata uang asing bersih Rp36,84 miliar, melambung dari edisi sama tahun lalu minus Rp185,05 miliar. Penghasilan bunga Rp23,5 miliar, menanjak dari Rp18,07 miliar. Keuntungan dan lain-lain bersih Rp105,45 miliar, melambung dari tekor Rp94,76 miliar. Laba sebelum pajak Rp1,35 triliun, susut dari Rp2,03 triliun. 


Laba bersih periode berjalan Rp1,04 triliun, menyusut dari edisi sama tahun sebelumnya Rp1,51 triliun. Jumlah ekuitas Rp40,46 triliun, melonjak dari akhir 2022 sebesar Rp39,43 triliun. Total liabilitas Rp30 triliun, bengkak dari posisi akhir 2023 senilai Rp29,66 triliun. Total aset Rp70,47 triliun, melesat dari akhir 2022 senilai Rp69,09 triliun. (*)