BEI Beberkan Capaian dan Proyeksi Tahun Depan
Potret Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam prakata press conference RUPSLB pada Rabu (29/10).
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang kuartal III tahun 2025 dengan capaian kinerja gemilang di tengah pasar modal domestik yang terus bergairah. Capaian ini dipaparkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI yang digelar secara hybrid pada Rabu (29/10).
Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan bahwa sepanjang 2025, BEI konsisten memperdalam pasar melalui inovasi produk dan pengembangan layanan berkelanjutan.
“BEI secara konsisten memperdalam pasar melalui pengembangan berkelanjutan berbagai produk dan layanan di Pasar Modal Indonesia,” ujar Iman dalam konferensi pers RUPSLB
Hingga 24 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat level tertingginya di 8.292,88 dan ditutup di 8.271,72, naik 16,83% dibanding posisi akhir 2024 di 7.079,91. Nilai kapitalisasi pasar juga menembus Rp15.234 triliun, tumbuh 23% dari tahun sebelumnya, bahkan sempat menyentuh rekor Rp15.559 triliun pada 10 Oktober 2025.
Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pun meningkat 28% menjadi Rp16,46 triliun. Aktivitas pasar yang tinggi turut didorong oleh 23 emiten baru yang melantai di bursa, termasuk 5 emiten Lighthouse IPO. Total penghimpunan dana efek mencapai Rp202,6 triliun, menandai tahun yang produktif bagi pasar modal domestik.
Dari sisi partisipasi investor, jumlah investor pasar modal Indonesia tumbuh 28% menjadi 19,1 juta investor, dengan sekitar 8 juta investor saham aktif.
Selama 2025, BEI juga meluncurkan sejumlah inisiatif strategis seperti Kontrak Berjangka Indeks Asing (KBIA), Waran Terstruktur tipe Put, serta Perdagangan Karbon Internasional, sebagai bagian dari upaya memperdalam produk pasar modal Indonesia.
Dalam RUPSLB tersebut, BEI juga mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2026, yang menargetkan laba bersih naik 18,02% menjadi Rp300,81 miliar dari target revisi 2025 sebesar Rp254,9 miliar. Pendapatan diharapkan tumbuh 9,54% menjadi Rp1,94 triliun, dengan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) dijaga di level 80,5%.
Selain itu, total aset BEI pada akhir 2026 diproyeksikan mencapai Rp7,49 triliun, dengan ekuitas Rp6,41 triliun dan kas serta setara kas meningkat 8,62% menjadi Rp3,41 triliun, menegaskan fundamental keuangan yang kuat untuk menopang ekspansi dan inovasi pasar modal ke depan.
RUPSLB juga menyetujui perubahan Anggaran Dasar BEI guna mengakomodasi rencana menjadi Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA), yang akan memperkuat peran BEI sebagai Electronic Trading Platform (ETP) Antarpasar dengan landasan hukum yang lebih kokoh.
Related News
BEI Sebut Masih Ada 3 IPO Lighthouse Siap Melantai Tahun Ini
Dua Saham Melonjak, Satu Anjlok Parah, Disorot BEI
Lima Saham Masuk LQ45, BEI Coret ARTO, JSMR, BRIS, MAPA, SMRA
Dua Saham Melambung Akhirnya Digembok
Dua Saham Meroket Dilepas, Satu Ngegas Satunya Lagi Nyungsep
Dua Saham Terbang Akhirnya Disuspensi





