BEI Buka Opsi Evaluasi, Aturan FCA Bakal Dikaji Ulang!
Potret Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan evaluasi terhadap Papan Pemantauan Khusus (Full Call Auction/FCA), seiring dengan dinamika pasar, masukan pelaku industri, serta perkembangan likuiditas perdagangan saham nasional di kancah global.
Seperti diketahui yakni, PT Timah Tbk. (TINS) ialah salah satu emiten yang tercatat di BEI yang sempat mengalami gagal naik dan terindeks di Morgan Stanley Capital Index (MSCI).
Hal tersebut disebabkan adanya riwayat buruk mengenai status FCA Kategori 10, yang dideritanya akibat suspensi beruntun dan dihentikan perdagangan sahamnya hingga seminggu lamanya.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan evaluasi atas kasus tersebut menjadi terbuka untuk dilakukan mulai tahun depan dan akan dibahas bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurutnya, seluruh kebijakan, produk, dan jasa Bursa pada prinsipnya selalu bersifat dinamis dan dapat ditinjau ulang secara berkala.
“Dari waktu ke waktu, seluruh produk, jasa, dan kebijakan Bursa akan selalu kami review. Tidak terkecuali papan pemantauan khusus dengan mekanisme perdagangan full call auction ini. Kami sangat terbuka untuk melakukan evaluasi,” ujar Jeffrey saat ditemui di Gedung BEI, Rabu (17/12).
Jeffrey menjelaskan, evaluasi FCA tidak terbatas pada satu isu tertentu, melainkan mencakup berbagai aspek yang kini menjadi perhatian pelaku pasar.
BEI juga akan mengkaji relevansi kriteria FCA di tengah perubahan struktur pasar, termasuk keberadaan liquidity provider yang diungkapkan dapat menolong saham FCA kategori likuiditas rendah dan peningkatan likuiditas perdagangan saham secara keseluruhan.
“Misalnya, karena sekarang sudah ada liquidity provider dan pasar juga semakin liquid, apakah saham-saham tertentu masih perlu berada di papan pemantauan khusus? Apakah saham dengan range harga tertentu masih perlu? Itu sangat terbuka untuk kita review,” jelas Jeffrey.
Jeffrey menambahkan, evaluasi juga dapat mencakup peningkatan keterbukaan informasi, termasuk aspek takeover dan peninjauan ulang sejumlah kriteria yang selama ini menjadi dasar penempatan saham di FCA.
Evaluasi tersebut nantinya akan dilakukan secara bertahap dan dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
“Masukan itu terus kami terima. Evaluasi bisa dilakukan secara berkala, misalnya tiga bulan sekali, tapi tentu juga melihat urgensi dan dinamika yang berkembang di pasar,” kata Jeffrey.
Evaluasi papan FCA ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara perlindungan investor, peningkatan kualitas perdagangan, serta menjaga daya tarik pasar modal Indonesia di tengah persaingan global.
“Di pasar itu yang pasti adalah ketidakpastian. Kita sudah belajar banyak, mulai dari 1998 hingga krisis global dan pandemi. Dengan dukungan semua pihak, kondisi pasar dan ekonomi kita hari ini relatif cukup baik,” tutup Jeffrey.
Related News
Desak Bank Pangkas Bunga Kredit, Ini Pertimbangan BI
Pencabutan Izin Usaha BPR Berlanjut Jelang Tutup Tahun
Tiga Saham Ini Disorot Bursa, Ada Emiten Konglomerasi Grup Bakrie!
Bandel! BEI Hukum Puluhan Emiten Rp50 Juta
Soroti Tewasnya Dua Mata Elang, OJK Tertibkan Praktik Penagihan Utang
Penerbitan Obligasi Emiten Swasta Lampaui BUMN, Tembus Dua Kali Lipat!





