EmitenNews.com -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 36 emisi dari 29 emiten senilai Rp40,7 triliun. 

 

Maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp443,69 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.

 

Sampai dengan 09 Juni 2023 terdapat 37 emisi dari 30 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dengan klasifikasi sektor 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials, 3 Perusahaan dari sektor Energy, 22 Perusahaan dari sektor Financials, 6 Perusahaan dari sektor Industrials, 2 Perusahaan dari sektor Infrastructures, 1 Perusahaan dari sektor Technology, 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic dan 1 Perusahaan dari sektor Belum ada.

 

Kemudian Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan US$ 486,11 juta. 

 

Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai Rp3,02 triliun. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta.

 

The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam outlook Juni 2023 menyampaikan bahwa perekonomian dunia diproyeksikan akan tumbuh sekitar 2,7% year on year (yoy), atau lebih baik dari proyeksi sebelumnya 2,6%. 

 

Dari dalam negeri, cadangan devisa periode Mei 2023 mengalami perlambatan, yang mana cadangan devisa Indonesia akhir Mei 2023 sebesar US$ 139,3 miliar atau menurun dibandingkan posisi akhir April 2023 sebesar US$144,2 miliar.