BEI Umumkan Nasib Tiga Saham Ini, Ada yang Bikin Kaget!

Lantai perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
EmitenNews.com -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterangan resminya mengumumkan penghentian sementara (suspensi) terhadap perdagangan tiga saham emiten, yakni PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI), PT PAM Mineral Tbk (NICL), dan PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) beserta warannya (MEJA-W) mulai Hari ini (14/5) di seluruh pasar, sebagai langkah proteksi terhadap investor akibat volatilitas harga yang signifikan dan dinilai sebelumnya tak wajar.
Sebelumnya BEI memasukkan katagori UMA saham JATI pada Jumat (7/5) menyusul suspensi pada JUmat (9/5) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I lantaran terjadi lonjakan harga kumulatif yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Saham NICL disusupensi lantaran naik sebesar 187,65% sejak sebulan terakhir dari rentang harga Rp322 pada (14/4) hingga akhirnya disuspensi di harga Rp955 per penutupan sesi II Jumat (9/5). Suspensi ini juga berlaku di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, mulai sesi I, Rabu (14/5).
Sebelumnya BEI mengumumkan bahwa saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) masuk dalam kategori Unusual Market Activity (UMA) mulai Kamis (8/5). Pasalnya mengalami lonjakan harga yang tidak lazim.
BEI menyatakan penghentian sementara dilakukan sebagai bagian dari mekanisme cooling down demi menjaga kestabilan pasar dan melindungi kepentingan investor.
Perlu diketahui Christopher Sumasto Tjia salah satu pemegang pengendali saham NICL tidak berhenti memborong saham mulai dari 27 Maret hingga 16 April 2025 mulai dari harga Rp302 hingga Rp346 per lembar saham.
Christopher Sumasto yang berdomisili di Green Garden Blok I-1/1 RT 002/RW 004,
Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat tersebut kini menggenggam NICL menjadi 17.700.700 lembar saham atau setara dengan 0,166%.
Sedangkan saham MEJA dan Waran MEJA-W Disuspensi Karena Penurunan Harga Tajam.
BEI menghentikan sementara perdagangan saham MEJA di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, serta waran seri I-nya (MEJA-W) di seluruh pasar, efektif per sesi I hari ini (14/5). Langkah ini ditempuh sebagai bentuk perlindungan atas risiko pasar dan untuk menstabilkan sentimen investor.
Emiten MEJA tercatat mengalami penurunan downtrend sejak sebulan terakhir efektif per (14/4) di rentang harga Rp360 hingga turun drastis berkelanjutan sebesar 79,72% atau berada harga Rp73 per penutupan sesi II Jumat (9/5).
BEI mengimbau seluruh pelaku pasar agar selalu mencermati keterbukaan informasi dari masing-masing emiten, serta melakukan analisis secara cermat sebelum mengambil keputusan investasi. Penghentian perdagangan saham MEJA akan berlaku hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.
Lalu saham JATI sebelum suspensi saham JATI telah berada di harga Rp180 mengalami kenaikan sebesar Rp36 atau 25% dalam seminggu terakhir dan fantastisnya saham JATI ternyata naik tembus hingga 260% sejak tidur panjang di angka Rp50 pada (30/4) hingga akhirnya disuspensi pertama pada (6/5) dan (9/5) terbit pengumuman suspensi kedua oleh BEI.
Suspensi JATI diberlakukan guna memberi waktu dan ruang bagi investor untuk mencermati informasi yang tersedia sebelum mengambil keputusan investasi lebih lanjut.
Related News

Genjot Ekspor, APL Logistik Luncurkan Marunda Flow Center

IHSG Melesat 1,69 Persen di Sesi I, MBMA, MAPA, AMRT Top Gainers LQ45

BEI Umumkan Status Saham Tambang Milik Happy Hapsoro

Ikuti Jejak Wall Street, IHSG Lanjut Menguat

Perang Tarif Reda, IHSG Uji Level 6.950

IHSG Rawan Koreksi, Gulung Saham INDF, MBMA, dan PTBA