EmitenNews.com - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) hingga kuartal III-2022 mencatatkan rugi bersih Rp 601,17 miliar atau membengkak 127,08 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari  rugi bersih di kuartal III- 2021 yang hanya mencapai sebesar Rp 264,74  miliar.

 

Dalam laporan keuangan BBYB yang dipublikasikan Selasa (25/10) disebutkan Kerugian tersebut karena membengkaknya beban operasional. Dipicu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang melonjak dari Rp 29,91 miliar menjadi Rp 625,97 miliar di kuartal III-2022.

 

Selain itu, beban tenaga kerja ikut naik 63,8% yoy dari Rp 109,82 miliar menjadi Rp 179,89 miliar. Lalu, beban promosi naik 112,65% yoy dari Rp 127,28 miliar menjadi Rp 270,66 miliar pada September 2022.

 

Meski, BBYB berhasil melipatgandakan pendapatan bunga bersih yang naik 351,87% yoy dari Rp 241 miliar menjadi Rp 1,08 triliun per kuartal ketiga 2022. Selain itu kemampuan BBYB menaikkan penyaluran kredit dari Rp 3,84 triliun menjadi Rp 8,93 triliun

 

Namun membuat net interest margin (NIM) melonjak dari 5,81% per September 2021 menjadi 12,74% per September 2022. Adapun likuiditas semakin dioptimalkan dalam menyalurkan kredit terlihat loan to deposit ratio (LDR) daru 57,55% menjadi 70,50%.

 

Adapun modal inti Bank Neo Commerce naik 106,86% yoy dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 2,11 triliun hingga September 2022. Ini membuat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Neo Commerce mencapai 19,72%.