EmitenNews.com—PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan lonjakan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 148,96% dari USD 650,32 juta menjadi USD 1,62 miliar sampai kuartal III-2022.


Manajemen perseroan melalui laporan kinerja keuangan yang dipublikasikan, lonjakan tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan dari USD 1,74 miliar sampai kuartal III-2021 menjadi USD 3,34 miliar hingga September 2022. Laba periode berjalan juga melesat dari USD 680,13 juta menjadi USD 1,71 miliar.


Total Aset Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2022 dan 31 Desember 2021 masing-masing adalah sebesar USD3.258.031.606 dan USD2.433.712.191 mengalami kenaikan sebesar USD824.319.415 atau 33.9%. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan penerimaan kas dan setara kas yang diperoleh dari aktivitas operasional Perseroan, peningkatan pajak dibayar dimuka, peningkatan piutang usaha, penambahan aset tetap, peningkatan aset pajak tangguhan, dan peningkatan persediaan diimbangi dengan penurunan uang muka dan biaya dibayar dimuka. 


Total Liabilitas Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2022 dan 31 Desember 2021 masing-masing adalah sebesar USD804.012.721 dan USD570.805.817 mengalami kenaikan sebesar USD233.206.904 atau 40.9%. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan utang derivatif, peningkatan utang pajak karena profitabilitas, akrual dan utang usaha karena meningkatnya aktivitas operasional Perseroan.


Sebelumnya, Manajemen Bayan Resources mengumumkan rencana untuk melaksanakan pemecahan nilai nominal ( stock split ) saham biasa dengan rasio 1:10.


Perseroan mempertimbangkan transaksi perdagangan saham perseroan sejak awal tahun hingga 20 September 2022, di mana terdapat frekuensi perdagangan sebanyak 24.543 kali dengan volume perdagangan sebanyak 216.429.982 saham dan dengan nilai transaksi Rp 1,99 triliun, serta harga saham perseroan pada sesi penutupan perdagangan 20 September 2022 adalah sebesar Rp 65.225.


"Berdasarkan kondisi tersebut, maka perseroan berencana untuk meningkatkan likuiditas saham perseroan dengan melakukan penambahan jumlah saham yang beredar melalui nilai nominal saham atau stock split ," terang manajemen BYAN dalam keterbukaan informasi, Selasa (11/10/2022).


Sebelum pemecahan nilai nominal saham, jumlah saham Bayan Resources (BYAN) sebanyak 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sesudah pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:10, jumlah saham perseroan akan menjadi sebesar 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.


Tujuan Bayan Resources (BYAN)melakukan pemecahan nilai nominal saham adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI dengan harga saham yang lebih terjangkau oleh para investor, khususnya investor ritel sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.


Selain itu, untuk memperbanyak jumlah saham yang beredar dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor untuk dapat berinvestasi saham perseroan.