EmitenNews.com - Bank Neo Commerce (BBYB) sepanjang kuartal pertama 2023 mencatat rugi Rp68,40 miliar. Berkurang 83 persen dari episode sama tahun sebelumnya dengan boncos Rp416,73 miliar. Alhasil, rugi per saham dasar menjadi Rp5,68 dari periode sama tahun lalu Rp48,20 per lembar.


Pendapatan bunga Rp622,27 miliar, melambung 246 persen dari edisi sama tahun lalu Rp179,72 miliar. Pendapatan bunga Rp863,29 miliar, melesat 159 persen dari periode sama tahun lalu Rp332,13 miliar. Beban bunga Rp241,01 miliar, bengkak dari Rp152,40 miliar. Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp76,66 miliar, turun dari Rp94,74 miliar. 


Pendapatan fee ATM Rp18,13 miliar, susut dari Rp77,92 miliar. Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan Rp15,95 miliar, naik dari Rp2,47 miliar. Provisi dan komisi lainnya Rp8,38 miliar, naik dari Rp7,76 miliar. Lainnya Ro34,19 miliar, melejit dari Rp6,57 miliar. Jumlah beban operasional Rp767,01 miliar, bengkak dari Rp688,11 miliar. 


Kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan Rp533,25 miliar, bengkak dari rp148,12 miliar. Beban umum dan administrasi Rp134,73 miliar, susut dari Rp332,89 miliar. Beban tenaga kerja Rp67,96 miliar, naik dari Rp51,98 miliar. Beban provisi dan komisi lainnya Rp3,45 miliar dari nihil. Rugi operasional Rp68,07 miliar, susut 83 persen dari Rp413,64 miliar.


Jumlah ekuitas Rp3,70 triliun, turun dari episode akhir tahun sebelumnya Rp3,74 triliun. Defisit Rp1,81 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp1,74 triliun. Jumlah liabilitas Rp15,40 triliun, berkurang dari posisi akhir 2022 senilai Rp15,94 triliun. Jumlah aset Rp19,11 triliun, mengalami koreksi dari posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp19,69 triliun. (*)