Berselimut Profit Taking, IHSG Jejak 8.000

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,49 persen menjadi 7.931. Apresiasi indeks terjadi setelah sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di level 7.973. Saham sektor teknologi masih membukukan penguatan terbesar, dan saham sektor infrastruktur mencatat koreksi terbesar.
Investor masih antusias akan potensi penurunan suku bunga The Fed, dan pencapaian indeks pada rekor tertinggi baru, namun disinyalir mulai terjadi aksi ambil untung jangka pendek menjelang long weekend. Secara teknikal, indeks kembali dibuka dengan membentuk gap, dan mencatatkan rekor tertinggi baru.
Indikator MACD, dan stochastic RSI mengindikasikan potensi upside lanjutan. Volume beli juga mengalami kenaikan, meski mulai terdapat indikasi adanya distribusi. Meski indeks diperkirakan masih berpeluang menguat, namun perlu diwaspadai potensi aksi profit taking jangka pendek menjelang libur long weekend.
Investor juga mencermati pidato kenegaraan, dan nota keuangan RAPBN 2026. Investor global akan mencermati beberapa data ekonomi dari Tiongkok, seperti industrial production Juli 2025 diperkirakan melambat menjadi 5,9 persen YoY dari edisi Juni 2025 di level 6,8 persen YoY. Kemudian, data retail sales Tiongkok.
Data retail sales Tiongkok Juli 2025 juga diperkirakan melambat menjadi 4,6 persen YoY dari periode Juni 2025 di kisaran 4,8 persen YoY, merupakan level terendah sejak Februari 2025. Sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 15 Agustus 2025 indeks akan mencoba mengitari area support 7.900, dan resistance 8.000.
Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Rukun Raharja (RAJA), Solusi Sinergi Digital alias Surge (WIFI), Mayora Indah (MYOR), Hartadinata (HRTA), dan Malindo Feedmill (MAIN). (*)
Related News

Wall Street Perkasa, IHSG Jeblok

Koreksi! IHSG Menuju Level 8.000

IHSG Konsolidatif, Bungkus Saham ENRG, HRTA, dan AMRT

SD Darmono Terima Penghormatan Khusus di GPA 2025

Kejar Pertumbuhan 8 Persen, Butuh Infrastuktur Rp10.303 Triliun

IHSG Ditutup Anjlok 0,77 Persen, 9 Sektor Pemicunya